Pendidikan
Kemdiktisaintek Perkuat Link and Match Kampus dan Industri Atasi Pengangguran Sarjana
SURABAYA, SURYAKABAR.com – Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Dirjen Dikti) Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemdiktisaintek) mendorong penguatan link and match antara kampus dan industri untuk mengatasi masalah pengangguran sarjana.
Dirjen Dikti Kemdiktisaintek Prof Dr Khairul Munadi ST MEng mengatakan, masalah keselarasan atau link and match antara lulusan perguruan tinggi dan kebutuhan industri masih menjadi tantangan.
“Memang masih terjadi gap kebutuhan di industri dengan produksi sumber daya kita,” ujarnya seusai Media Briefing Konferensi Puncak Pendidikan Tinggi Indonesia (KPPTI) 2025 di Surabaya, Senin (17/11/2025).
Prof Khairul menyebut, kunci penyelesaian masalah tersebut harus ada pertemuan antara dua kebutuhan, yakni kebutuhan dari sisi industri dan sisi penyelenggara pendidikan tinggi.
Menurutnya, selama ini interaksi antara perguruan tinggi dan industri masih belum berjalan optimal, sehingga sumber daya manusia (SDM) yang dihasilkan kampus belum selaras dengan permintaan dunia kerja. Selain itu, juga masih minimnya platform untuk mempertemukan lulusan mumpuni dengan industri.
“Yang namanya link and match kan keduanya butuh. Bukan di sini butuh apa, ini supply-nya sesuai dengan kebutuhan. Tapi, selama ini barangkali karena tidak bertemu sehingga tidak terjadi interaksi,” ungkapnya.
Meski belum maksimal, pihaknya optimistis link and match ke depan akan bisa diterapkan dengan baik, apalagi sudah banyak perguruan tinggi yang mampu menghasilkan lulusan terampil dan tidak hanya diserap pasar nasional, namun juga telah bekerja di luar negeri.
“Beberapa perguruan tinggi kita sebetulnya tidak hanya menghasilkan tenaga-tenaga terampil yang dibutuhkan di nasional, bahkan sudah keluar negeri. Sebenarnya SDM kita sudah memenuhi kriteria,” terangnya.
Prof Khairul berharap, rangkaian KPPTI 2025 yang digelar kali pertama pada Rabu hingga Jumat (19-21/11/2025) di Universitas Negeri Surabaya (Unesa) bisa menjadi momentum untuk mendekatkan perguruan tinggi dan industri.
“Kita berharap, dengan pertemuan ini bisa kemudian semakin didekatkan, karena terbukti ada perguruan-perguruan tinggi yang memang sudah baik ke sana, tapi memang belum semua. Kita berharap ini bisa terus berlanjut,” pungkasnya. (aci)

