Pendidikan
Kembali Dipercaya Kementerian, Dosen UMM Kembangkan Teknologi Budidaya Pisang dan Melon di Pandaan

MALANG, SURYAKABAR.com – Mengabdi untuk negeri jadi salah satu kegiatan yang terus dijalankan Universitas Muhammadiyah Malang (UMM). Termasuk yang dilakukan tim pengabdian Program Desa Binaan (PDB) yang diketuai Prof. Dr. Ir. Sujono, M.Kes. IPU di Desa Sumbergedang, Kecamatan Pandaan, Pasuruan.

Berkat kiprahnya yang bagus, tim ini kembali dipercaya Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi untuk melanjutkan program di tahun ketiga.

“Untuk tahun ini, kami akan fokus pada pengembangan tanaman pisang. Jadi kami mengembangkannya menjadi dua hektar dengan tiga jenis tanaman pisang. Yakni pisang radja nangka, pisang radja bulu dan pisang cavendish. Tentu, prosesnya akan menggunakan teknologi agar memudahkan para warga dan petani,” katanya.

Baca Juga:  Dukung Ketahanan Pangan, Koramil Gayungan Manfaatkan Lahan Terbatas Jadi Budidaya Ayam Petelur

UMM tidak hanya mengembangkan dan mendampingi, tapi juga memperkenalkan metode menggunakan teknologi. Yakni dengan menjalankan program smart farming di desa binaan ini. Sehingga, para warga tidak hanya paham menanam pisang, tapi juga paham memanfaatkan teknologi untuk memudahkan kehidupan.

Selain itu, Sujono dan tim juga mengembangkan budidaya tanaman melon di greenshouse seluas 50×11 meter.

Menariknya, ada beberapa keunggulan yang ditonjolkan dalam budidaya ini, yaitu menggunakan metode hidroponik dengan sistem smart farming.

Baca Juga:  Pisang Pasak Kresek Lumajang Diharapkan Jadi Pendapatan Berkelanjutan

Adapun untuk sistem irigasi penyediaan nutrisi tanaman dikendalikan secara digital dengan handphone, sehingga tidak dilakukan secara manual lagi.

Pengembangan tanaman melon dan tanaman pisang ini menjadi upaya menguatkan ciri khas nama desa yaitu “Sumbergedang”.

Baca Juga:  Kereta Panoramic: Perjalanan Berkelas dengan Panorama Jalur Selatan Jawa yang Eksotis

Hal ini untuk mempercepat realisasi perwujudan Desa Sumbergedang menjadi desa mandiri dan sejahtera melalui pengembangan agrowisata desa.

“Untuk membekali segenap sumberdaya pengelola desa maka dilakukan sederet pelatihan. Mulai dari budidaya tanaman melon secara hidroponik dengan sistem Smart Farming, pembibitan secara kultur dan perawatan tanaman pisang, dan model pelayanan wisata yang humanis,” pungkasnya.

Harapannya, ini menjadi proses yang strategis. Utamanya agar agrowisata desa mampu memberdayakan masyarakat desa untuk membangun semangat wirausaha melalui pengembangan UMKM kuliner desa. (abs)