Kepentingan Pertahanan Semesta, Dorong Presiden Prabowo Perhatikan Semua Cabor Bela Diri

MATARAM, SURYAKABAR.com – Ketua Umum Pengurus Besar Muaythai Indonesia (PBMI), yang juga anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI, AA LaNyalla Mahmud Mattalitti, meminta Presiden Prabowo Subianto untuk memberikan perhatian khusus kepada semua olahraga bela diri di tanah air.

Hal itu disampaikan LaNyalla saat membuka Kejurnas Muaythai 2025 yang berlangsung di Mataram, Nusa Tenggara Barat, Selasa (16/9/2025). Event ini diikuti atlet Muaythai dari 15 Provinsi di Indonesia, dengan total peserta 250 atlet putra dan putri.

“Saya meminta kepada Presiden Prabowo Subianto untuk memberi perhatian khusus kepada semua cabang olahraga bela diri yang ada di Indonesia. Baik itu Pencak Silat, Karate, Taekwondo, Judo, Tinju, Gulat dan tak terkecuali Muaythai,” tegasnya.

Baca Juga:  KONI Jatim Gandeng RS Ubaya Surabaya Hadirkan Sport Clinic, Atlet Dapat Karpet Merah Layanan Medis

Menurut LaNyalla, cabang-cabang olahraga bela diri ini adalah bagian penting dari kepentingan Pertahanan Semesta.

“Kita memiliki sumber daya manusia Indonesia yang memiliki keahlian bela diri. Yang sejatinya dapat dikonversi menjadi aset bela negara,” paparnya.

Dalam kesempatan itu, LaNyalla mengingatkan semua Pengurus Provinsi Muaythai di Indonesia, untuk tegak lurus kepada Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) sebagai organisasi seluruh cabang olahraga prestasi di Indonesia.

“Sehingga, PB Muaythai Indonesia meminta pengurus dan atlet Muaythai di Indonesia untuk tegak lurus berada dalam naungan KONI sebagai pembina cabang olahraga prestasi. Karena PB Muaythai Indonesia berorientasi kepada olahraga prestasi,” katanya.

Baca Juga:  Derby Jatim, Deltras FC Kalahkan Tuan Rumah Persela Lamongan di Pekan Pertama Pegadaian Championship 2025-2026
Baca Juga:  Jelang Menjamu Atletico Madrid di Liga Champions, Liverpool Kalahkan Burnley Lewat Gol Penalti Mohamed Salah

Penegasan ini disampaikan lantaran ada Asosiasi Muaythai Tradisional Indonesia (ASMUTRI) yang menginduk
kepada KORMI atau Komite Olahraga Rekreasi Masyarakat Indonesia.

“Mereka bukan cabang olahraga prestasi. Sehingga tidak boleh mengadakan turnamen atau kompetisi, apalagi mengikuti event resmi, baik di tingkat nasional, regional, maupun internasional. Oleh karena itu, saya ingatkan kepada para pengurus Pengprov dan Pengcab untuk tidak terlibat dalam kepengurusan ASMUTRI yang menginduk kepada KORMI,” ujarnya.

Dengan alasan itu, pria yang pernah menjabat sebagai Ketua Umum PSSI ini mengatakan, harus melakukan
restrukturisasi atau penggantian pengurus PBMI maupun Pengprov dan Pengcab Muaythai yang menginduk kepada KORMI melalui ASMUTRI.

“Sehingga kita tetap konsisten berada di jalur cabang olahraga prestasi. Bukan olahraga rekreasi,” tegasnya. (*)