Pendidikan
52 Peserta Ikuti Halal Chef Competition FESyar 2025, Dorong Pengembangan Halal Food
SURABAYA, SURYAKABAR.com – Sebanyak 52 peserta dari 14 Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) se-Jawa mengikuti Halal Chef Competition 2025 yang digelar di Universitas Ciputra (UC) Surabaya, Sabtu (13/9/2025).
Kompetisi yang digelar dalam rangkaian Festival Ekonomi Syariah (FESyar) Regional Jawa 2025 ini bekerja sama dengan Islamic Chef & Culinary of Indonesia (ICCI) dan UC Surabaya.
Ada tiga kategori yang dilombakan, yakni chef profesional, chef pondok pesantren, dan calon chef berasal dari mahasiswa.
Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Timur Erwindo Kolopaking mengatakan, kompetisi ini digelar untuk mendorong pengembangan halal food. Menurutnya, Indonesia memiliki potensi besar sebagai pusat industri halal global khususnya pada sektor halal food.
“Melalui kegiatan ini diharapkan dapat mendorong pengembangan sektor halal food dari hulu ke hilir, meningkatkan awareness masyarakat dalam penggunaan produk makanan halal, dan linkage dengan UMKM Industri Kreatif Indonesia,” ujarnya.
“Selain itu, melalui kegiatan ini masing-masing peserta diharapkan dapat meningkatkan kreativitas dan inovasinya dalam mengolah halal food,” sambungnya.
Erwindo menjelaskan, di tengah berbagai tantangan perekonomian global, kinerja ekonomi nasional masih dapat tumbuh positif dengan inflasi yang terjaga.
Hal itu turut didukung kinerja sektor ekonomi dan keuangan syariah nasional sebagai the new source of growth dalam menjaga tren pemulihan ekonomi yang positif.
“Tren ini ditandai dengan pertumbuhan yang meningkat di sektor unggulan Halal Value Chain (HCV) yang diiringi dengan peningkatan share terhadap perekonomian Indonesia, khususnya sektor makanan-minuman halal, modest fashion, dan halal tourism,” jelasnya.
Berdasarkan laporan State of the Global Islamic Economic Report 2024/2025, potensi ekonomi syariah mencapai US$2,43 triliun pada 2023 dan diperkirakan akan tumbuh menjadi US$3,66 triliun pada 2028 (CAGR 5,3 persen).
“Pertumbuhan tersebut terutama didorong konsumsi terhadap halal food, busana modest, kosmetik serta pariwisata. Pada sektor Halal Food berdasarkan SGIE Report 2024/2025, Indonesia berada pada peringkat ke 4 di tingkat global,” ungkapnya.
Marisa, salah satu peserta dari Kantor Perwakilan Bank Indonesia Jakarta mengatakan, ia memasak Ayam Sampyok, makanan khas Betawi, yang dibuat variasi dengan bebek dan nasi uduk menggunakan buah naga.
“Kesulitannya karena waktu 60 menit. Selain itu, karena memasak bebek itu tingkat kematangannya, harus pakai presto dan harus lama, dan masih agak keras. Tadi dinilainya katanya kurang empuk. Hasilnya sih memang kurang puas, tapi Alhamdulillah bisa mewakili Halal Chef Competition regional Jawa ini,” ungkap peserta dari Pondok Pesantren Qurrota Ayyun Jakarta itu.
Melalui kompetisi ini, masing-masing peserta diharapkan dapat meningkatkan kreativitas dan inovasinya dalam mengolah halal food.
Nantinya, para pemenang kompetisi ini akan diikutsertakan dalam Indonesia International Halal Competition (IN2HCC) yang akan digelar pada ISEF Oktober 2025. (aci)


