Piala Surya Kabar 2025
SMAN 1 Wonoayu Pertahankan Juara, Menang Adu Tendangan Penalti di Final Piala Surya Kabar 2025
SIDOARJO, SURYAKABAR.com – Tim futsal SMAN 1 Wonoayu berhasil mempertahankan gelar juara, setelah di final Piala Surya Kabar 2025 memetik kemenangan 3-2 (1-1) atas SMKN 3 Buduran lewat drama adu tendangan penalti di GOR Sidoarjo, Selasa (26/8/2025) malam.
Pertandingan berlangsung ketat sejak menit awal. Serangan silih berganti dilakukan kedua tim. Gegap gempita dukungan suporter kedua tim, membuat laga final semakin menarik.
SMAN 1 Wonoayu unggul lebih dulu menit 4 dari tendangan Satriya memanfaatkan kemelut di mulut gawang SMKN 3 Buduran.
Pivot SMKN 3 Buduran Ahmad Yasir Alyasiroh menyamakan kedudukan 1-1 menit 10 memaksimalkan umpan dari Aldi. Bola tendangan Yasir dari tiang dua mengarah ke pojok kiri atas gawang SMAN 1 Wonoayu.
Usai lahirnya gol penyama ini, kedua tim kembali jual beli serangan. Ada beberapa peluang dimiliki kedua tim, namun gagal melahirkan gol.
Kendala lain yang membuat kedua tim menemui kebuntuan mencetak gol, di antaranya pivot Yasir dari SMKN 3 Buduran dan Hafid dari SMAN 1 Wonoayu, sama-sama kesulitan lepas dari kawalan anchor lawan.
Anchor SMKN 3 Buduran Aldi dan anchor SMAN 1 Wonoayu Riski tampil disiplin mengawal pivot lawan. Hingga waktu pertandingan normal berakhir tidak ada lagi tambahan gol tercipta. Untuk menentukan pemenang, dilakukan adu tendangan penalti.
Pada adu tendangan penalti, tiga eksekutor SMAN 1 Wonoayu, Fafriyzal, Satriya dan Riski semuanya berhasil mencetak gol, sedang dari SMKN 3 Buduran dua pemain yang berhasil mencetak gol Fajar dan Aldi.
Selain mempertahankan gelar juara, SMAN 1 Wonoayu juga merebut gelar individu pemain yakni best player yang direbut Riski. Sementara Yasir dari SMKN 3 Buduran merebut gelar top skor.
Pelatih SMAN 1 Wonoayu, Ali ‘Saprol’ Rifki mengatakan, timnya kesulitan menjalani laga final ini, karena absennya pemain andalan Edgarda Fahar Buntoro yang sedang menjalani seleksi di Bhayangkara Elit Pro Academy (EPA) di Semarang.
“Alhamdullilah kami bisa kembali merebut juara. Sebetulmya di laga final ini kita kesulitan, karena ditinggal satu pemain kunci kita (Edgarda), tetapi alhamdullilah pemain lainnya bisa bermain maksimal dengan semangat juang tinggi, itu yang membuat kita bisa back to back juara,” ujar Saprol menjawab suryakabar.com usai pertandingan.
Saprol memuji kekuatan SMKN 3 Buduran yang dinilai memiliki materi pemain bagus-bagus dan gaya permainan yang bagus pula.
“Pertandingan diakhiri adu penalti, karena kekuatan lawan di final sejajar. Materi pemain mereka bagus, permainan mereka bagus, taktik mereka juga bagus. Untungnya anak-anak bisa meminimalisir kesalahan,” tandasnya.
Sementara itu, buntut kekalahan di laga final ini membuat SMKN 3 Buduran finis sebagai runner up, sedang juara tiga bersama direbut SMKN 1 Sidoarjo dan SMAN 4 Sidoarjo.
Kedua tim ini menelan kekalahan di laga semifinal. SMKN 1 Sidoarjo kalah 0-1 dari SMAN 1 Wonoayu, sementara SMAN 4 Sidoarjo kalah 0-3 dari SMKN 3 Buduran.
Seiring keberhasilan SMAN 1 Wonoayu merebut juara Regional Sidoarjo ini, mereka akan tampil di Grand Champions menghadapi juara dari regional lainnya yakni Blitar, Mojokerto dan Jombang.
Tahun lalu SMAN 1 Wonoayu merebut juara, setelah di final menang 6-0 atas SMK Antartika 2 Sidoarjo. Pada edisi pertama yakni 2023 juara Regional Sidoarjo direbut SMA Antartika Sidoarjo, setelah di final menang 3-2 (2-2) lewat adu tendangan penalti melawan SMAN 4 Sidoarjo. (es)