PSSI Sukses Gelar National Coaching Conference 2025, Ajang Transfer Ilmu untuk Pelatih Indonesia, Diagendakan Digelar Tiap Tahun

JAKARTA, SURYAKABAR.com – PSSI sukses menyelenggarakan National Coaching Conference (NCC) 2025 di Jakarta International Stadium (JIS), Jakarta, 18–20 Juli 2025.

Pesertanya, pelatih-pelatih Indonesia di antaranya Rahmad Darmawan, Aji Santoso, Kurniawan Dwi Yulianto, Nilmaizar, Djadjang Nurjaman, Bima Sakti, Seto Nurdiyantara, Widodo Cahyono Putro, juga mantan pemain yang kini mulai meniti karier sebagai pelatih seperti M. Ridwan, Samsul Arif, Rahmat M. Rivai, Jefri Kurniawan, dan masih banyak lagi.

Total 230 peserta hadir dari lisensi D hingga AFC Pro. Para pelatih tersebut sebelumnya mengikuti proses registrasi dan seleksi melalui Learning Management System (LMS) hingga akhirnya terpilih dan diundang PSSI.

Konferensi ini menghadirkan deretan pelatih berpengalaman sebagai pemateri, baik dari tim nasional maupun klub, yang membagikan wawasan dan pengalaman langsung dari lapangan.

Baca Juga:  Update Hasil Pertandingan Lengkap dan Klasemen Akhir Grup B dan C Piala AFF U23 2025 serta Jadwal Semifinal hingga Final, Timnas Indonesia U23 Lawan Thailand U23

Pelatih Timnas Indonesia Patrick Kluivert membuka memberikan pemaparan mengenai tantangan memimpin skuad Garuda di empat pertandingan terakhir babak ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 serta persiapan menghadapi babak keempat.

Pelatih Persib Bandung, Bojan Hodak, membagikan kunci sukses membawa timnya menjuarai Liga 1 secara back to back.

Sementara itu, pelatih Dewa United Jan Olde Riekerink membedah filosofi dan prinsip permainan yang ia tanamkan di klubnya, serta pendekatan taktikal yang diterapkannya di Liga 1.

Dari timnas kelompok usia, Nova Arianto menjelaskan strategi dan metode kepelatihan yang berhasil membawa Timnas U17 lolos ke Piala Dunia U17 2025.

Sementara pelatih Timnas Putri Indonesia, Satoru Mochizuki, menyampaikan pandangannya mengenai tantangan dan kemajuan pesat yang dialami skuad putri dalam satu tahun terakhir. Selain itu PSSI juga menyampaikan perkembangan silabus kursus kepelatihan terbaru.

Konferensi ini juga dihadiri perwakilan FIFA Technical Expert, Professor Adam Kelly yang menyampaikan materi Talent Identification dan Deputi Direktur Teknik AFC, Mr. Takeshi Ono yang menyampaikan tren sepak bola dan perkembangan kepelatihan secara global, guna memberikan cakrawala baru bagi para pelatih Indonesia.

Baca Juga:  Ini Hasil Drawing Putaran Keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia dan Jadwal Pertandingan

PSSI saat ini total memiliki 15.656 pelatih di seluruh Indonesia, dengan lisensi D sebanyak 10.537, lisensi C 4005, lisensi B 768, lisensi A 307, sedangkan AFC Pro 39 pelatih.

Meski sudah meningkat pesat dari segi jumlah dalam dua tahun terakhir, namun masih dibutuhkan lebih banyaknya pelatih agar seluruh klub di Indonesia mendapatkan kepelatihan yang merata.

“Diperkirakan Indonesia membutuhkan setidaknya 36 ribu pelatih, sementara saat ini baru tersedia 15 ribu pelatih aktif. Jumlah ini masih jauh dari negara maju seperti Jepang,” ujar Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, pada sambutan pembuka dikutip laman PSSI.

“Profesi pelatih sangat diperlukan. Ekosistem ini tengah kita bangun dan pelatih juga perlu proses,” sambungnya.

Baca Juga:  Jadwal Pertandingan Pekan 1 BRI Super League 2025-2026, Tiga Tim Jatim Persebaya, Madura United dan Arema FC Main di Kandang, Persik Away

Melalui kegiatan ini, PSSI menegaskan komitmennya untuk terus meningkatkan kualitas pelatih di Indonesia melalui transfer knowledge dari para pelatih yang berkecimpung langsung di level tertinggi, baik nasional maupun internasional.

“Agenda ini merupakan kegiatan tahunan PSSI yang mempertemukan seluruh elemen sepak bola, terutama kalangan pelatih. Tujuannya adalah untuk bertukar pikiran dan menyatukan visi demi kemajuan sepak bola nasional,” kata Ratu Tisha, Wakil Ketua Umum PSSI.

“Dalam kegiatan ini para pelatih juga menjalani proses validasi, karena kita tahu lisensi kepelatihan memiliki masa berlaku selama tiga tahun dan wajib diperbarui melalui proses validasi berkala,” ujar Ratu Tisha.

“Diharapkan para pelatih dapat meningkatkan kualitas, tidak hanya dari sisi teknikal kepelatihan, tetapi juga dalam hal integritas, menjunjung tinggi respek, dan menjadikan fair play sebagai prinsip utama dalam pembinaan sepak bola,” tutur Ratu Tisha.

Ke depan, National Coaching Conference yang terakhir kali diadakan tahun 2019 ini direncanakan digelar secara rutin setiap tahun, menjadi wadah pembelajaran, kolaborasi, dan penguatan ekosistem kepelatihan sebagai fondasi utama pengembangan sepak bola Indonesia. (*)