Pendidikan
1.133 Mahasiswa KKN UM Surabaya Diterjunkan hingga Luar Negeri, Kembangkan Teknologi Tepat Guna
SURABAYA, SURYAKABAR.com – Universitas Muhammadiyah (UM) Surabaya melalui Lembaga Riset, Inovasi dan Pengabdian Masyarakat (LRIPM) menerjunkan 1.133 mahasiswa peserta Kuliah Kerja Nyata (KKN) 2025.
Ribuan mahasiswa KKN tersebut siap diterjunkan di 10 lokasi strategis di dalam maupun luar negeri. Seperti Mojokerto, Jombang, Pasuruan, Nganjuk, Surabaya, Lamongan, Tuban, Siak (Riau) hingga Korea Selatan, Singapura dan Taiwan.
Pelepasan mahasiswa KKN ini berlangsung di Gedung At Tauhid Tower Lantai 13 UM Surabaya, dan dihadiri jajaran pimpinan universitas, dosen pembimbing lapangan, serta para mahasiswa, Senin (21/7/2025).
Rektor UM Surabaya Mundakir mengatakan, program KKN 2025 yang mengusung tema “Tumbuh Bersama Inovasi, Berdampak dan Berkelanjutan” ini berfokus pada hilirisasi hasil riset mahasiswa yang telah dikembangkan selama masa studi, khususnya teknologi tepat guna yang dapat langsung dimanfaatkan masyarakat desa.
“Program KKN ini merupakan perwujudan dari komitmen universitas dalam menciptakan mahasiswa yang tidak hanya unggul secara akademik, tetapi juga mampu memberi kontribusi nyata kepada masyarakat,” ujar Mundakir.
Menurutnya, KKN bisa dijadikan sebagai momen untuk aktualisasi kompetensi. Selain itu, KKN tidak hanya sekadar kewajiban akademik, namun menjadi ajang mahasiswa membuktikan kapasitas intelektual, keilmuan, dan kepemimpinan mereka di tengah masyarakat.
“Mahasiswa ditantang untuk mengidentifikasi persoalan nyata dan menyusun solusi berbasis riset dan inovasi. Inilah aktualisasi dari nilai-nilai tridarma perguruan tinggi yang tidak hanya dipelajari di kelas, tetapi benar-benar diimplementasikan dalam kehidupan sosial,” ungkapnya.
Kepala LRIPM UM Surabaya Arin Setyowati menjelaskan, KKN tahun ini menjadi langkah konkret dalam mempertemukan knowledge kampus dengan kebutuhan nyata di lapangan.
“Kami merancang KKN 2025 sebagai ajang kolaborasi mahasiswa lintas prodi untuk menyelesaikan persoalan-persoalan riil di masyarakat dengan pendekatan inovatif. Kami juga menyiapkan pendampingan, agar teknologi tepat guna yang dibawa mahasiswa benar-benar bisa diadopsi warga,” jelasnya.
Selain berdampak langsung pada masyarakat desa, beberapa lokasi KKN luar negeri juga menjadi wadah diplomasi budaya dan intelektual mahasiswa Indonesia. Program ini juga diharapkan membuka peluang kolaborasi internasional, sekaligus memperluas wawasan sosial mahasiswa.
Sejumlah inovasi yang akan diaplikasikan dalam program KKN tahun ini, yakni mesin penggoreng kacang berbahan drum, alat destilasi serai menjadi minyak roll-on, pengolah limbah minyak jelantah menjadi lilin aromaterapi, mesin pencacah pakan ternak, dan kompor dari limbah jelantah.
Kemudian, semprot hama otomatis dan pemantik tikus otomatis, lampu desa bertenaga surya, aplikasi kesehatan berbasis web, iron shovel pengolah sampah, alat pengering kerupuk samiler, mesin penggiling limbah kotoran kambing menjadi pupuk, dan mesin komposer ramah lingkungan.
Acara pelepasan ini juga dihadiri beberapa tokoh, yakni Kepala BPSDM Provinsi Jawa Timur Dr Ramlianto SP MP, Anggota DPRD Provinsi Jawa Timur Dr Sulidaim MPd, Rektor dan Wakil Rektor UM Surabaya, Kepala Cabang BPJS Ketenegakerjaan Surabaya Adventus Edison Souhuwat. (aci)