Hasil RUPS PT LIB: Nama Liga 1 dan Liga 2 Berubah, Jumlah Pemain Asing Maksimal 11 Pemain Tiap Tim, Persebaya Vs PSIM Jogjakarta jadi Laga Pembuka BRI Super League 2025/2026
JAKARTA, SURYAKABAR.com – PT Liga Indonesia Baru (LIB) menggelar rapat umum pemegang saham (RUPS) di Jakarta, Senin (7/7/2025).
Beberapa keputusan lahir dari RUPS yang diikuti 18 klub Liga itu. Di antaranya, melakukan rebranding, yakni BRI Liga 1 menjadi BRI Super League, sedang Pegadaian Liga 2 menjadi Pegadaian Championship.
Keputusan lainnya, laga Persebaya Surabaya menjamu tim promosi PSIM Jogjakarta akan menandai kick-off BRI Super League musim 2025/2026 di Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya, Jumat (8/8/2025).
Direktur Utama PT LIB Ferry Paulus mengatakan, alasan perubahan nama kompetisi. “Mulai musim ini kami sudah melakukan rebranding LIB (Liga Indonesia Baru). Entitas tetap LIB, namun brandnya ialah I-League (bukan lagi LIB). BRI Super League untuk Liga 1 dan Pegadaian Championship untuk Liga 2,” ucap Ferry.
“Laga awal BRI Super League ini bukan mundur. Sebab kami tidak pernah bilang tanggal sebelumnya. Persebaya akan melawan PSIM. Kenapa? Karena kita tidak punya keharusan atau tradisi menghadirkan juara Liga 1 dan Liga 2. Kita bisa memilih siapa aja,” urainya.
Selain itu, RUPS yang dihadiri Ketua Umum PSSI Erick Thohir itu juga memutuskan perubahan pada penambahan pemain asing menjadi maksimal 11 pemain per tim.
Namun, jumlah pemain asing yang bisa dimainkan dan masuk dalam daftar susunan pemain (DSP) setiap klub dalam pertandingan hanya delapan.
“Kalau mau memainkan total delapan pemain asing sekaligus juga boleh. Untuk delapan pemain asing tadi, (kalau delapan sudah jadi starter), tidak bisa diganti pemain asing lagi dalam satu pertandingan. Pemain asing boleh dari negara mana saja. Bebas,” imbuh Ferry.
Keputusan lain adalah pergantian di jajaran komisaris. Teddy Tjahjono diganti Glenn Timothy Sugita (wakil dari Juara BRI Liga 1 musim 2024/2025, Persib Bandung). Sedangkan posisi komisaris lain, yakni Zainudin Amali tetap sebagai komisaris utama dan Muhammad Lutfi sebagai komisaris independen. (*)