Pendidikan
Siswa SMA Al Muslim Sidoarjo Eksplorasi Harmoni Sosial di Wisata Religi Ampel Surabaya

SIDOARJO, SURYAKABAR.com – Sebanyak 48 siswa kelas XI Peminatan Sosiologi SMA Al Muslim Sidoarjo mengikuti kegiatan Mini Research Project bertajuk “Eksplorasi Harmoni Sosial dan Implementasi Pembelajaran Lintas Budaya di Kawasan Religi Ampel Surabaya”, Kamis (15/5/2025).

Proyek riset lapangan ini dirancang sebagai bagian dari kurikulum pembelajaran berbasis pengalaman untuk membekali siswa dengan pemahaman nyata mengenai keberagaman sosial dan toleransi antar budaya di Indonesia, khususnya di kawasan Religi Ampel, Kota Surabaya.

Kawasan Religi Ampel yang dikenal sebagai pusat penyebaran Islam dan akulturasi budaya di Kota Surabaya, menjadi lokasi strategis untuk menyelami praktik kohesi sosial di tengah keberagaman.

Baca Juga:  SD Al Muslim Sidoarjo Gelar Student Appreciation Bertema A Million Dreams for The World We,re Gonna Make

Di kawasan ini, siswa SMA Al Muslim melakukan observasi, wawancara dengan warga lokal melalui sudut pandang sosiologi yakni harmoni sosial.

Kegiatan dimulai sejak siang hari yang dibuka Kepala Kelurahan Ampel, Kecamatan Semampir, Kota Surabaya, Mochamad Imzak.

Imzak menyambut hangat para peserta dan menyampaikan pesan penting mengenai makna hidup berdampingan di kawasan plural.

“Kawasan Ampel adalah simbol harmoni sosial. Warga dari berbagai etnis ada Arab, Jawa, Tionghoa, Madura, Banjar, Bugis semua hidup berdampingan, saling menghormati, dan bersama menjaga nilai-nilai budaya lokal. Saya harap anak-anak SMA Al Muslim bisa mengeksplor informasi sebanyak-banyaknya dan pulang membawa semangat toleransi ini ke lingkungan mereka masing-masing,” ujarnya.

Baca Juga:  Mahasiswa Universitas Brawijaya Juara Internasional Kempo di Portugal

Para siswa kemudian terbagi dalam kelompok kecil untuk melakukan penggalian data di berbagai titik, mulai dari warga area sekitar Masjid Sunan Ampel, gang pemukiman Arab dan Jawa, hingga pasar tradisional yang berada di sepanjang jalan Ampel Mulia.

Salah satu peserta, Pelangi, siswa kelas XI Al Alim mengungkapkan kekagumannya saat berdialog dengan warga Ampel Surabaya karena sangat ramah dan enak diajak bicara.

“Alhamdulillah, di sini masyarakatnya sangat terbuka dan ramah meskipun kita orang baru di wilayahnya. Ini pengalaman yang membuka mata saya tentang arti toleransi sesungguhnya,” ujar Pelangi.

Sementara itu, Nailah, siswa kelas XI Al Hakam, menyoroti keberagaman dalam pemilihan pemimpin kampung yang tidak selalu dipimpin orang Arab meskipun mayoritas penduduknya adalah orang Arab.

“Kami mewawancarai salah satu warga Arab yang menyampaikan, meskipun di sini mayoritas orang Arab tapi untuk pengurus RT atau RW tidak selalu orang Arab. Tetapi pengurus kampung dipilih dari siapa yang mau dan memiliki kemampuan ngatur kampung serta suara terbanyak yang dipilih warga,” katanya.

Kegiatan ini juga mendapatkan dukungan penuh dari masyarakat setempat. Umar, Ketua RW 03 Kelurahan Ampel, ikut mendampingi siswa di lapangan.

Baca Juga:  Bupati Ipuk Kembali Lepas Jemaah Calon Haji Banyuwangi, Salah Satunya Seorang Loper Koran Berusia 88 Tahun

“Kami senang melihat anak-anak sekolah yang datang bukan untuk jalan-jalan, tapi belajar. Mereka sopan, kritis, dan penuh rasa ingin tahu. Ini menunjukkan, pendidikan karakter memang tumbuh kuat di sekolah mereka,” ungkapnya.

Di akhir kegiatan, siswa mengikuti sesi refleksi di balai RW 03 Kelurahan Ampel, Kecamatan Semampir, Surabaya bersama Lurah Ampel, pengurus RW 03, Bhabinkamtibmas, guru pendamping, dan beberapa warga Ampel.

Dr. Mahmudah, S.Ag., M.Pd. Kepala SMA Al Muslim, menyampaikan, kegiatan seperti ini merupakan wujud nyata dari visi sekolah dalam terdapat pada profil lulusan critical & creative thinker mencetak pelajar yang cerdas, berpikir kreatif, dan kritis.

“Kami tidak ingin anak-anak hanya hafal teori sosiologi, tetapi juga memahami aplikasinya dalam kehidupan masyarakat. Kawasan Ampel adalah laboratorium sosial yang sangat kaya untuk menggali nilai-nilai toleransi dan kerukunan masyarakat yang beragam,” ujarnya.

Mini Research Project ini akan dilanjutkan dengan penyusunan laporan hasil riset siswa yang akan dipresentasikan di hadapan guru dan orang tua sebagai bagian dari program student exhibition. Selain itu, dokumentasi kegiatan ini juga akan dirilis dalam bentuk gerakan literasi sosial di kalangan remaja. (sat)