Pendidikan
UM Surabaya Resmi Lantik 136 Pejabat Struktural, Tiga Target Strategis Jadi Fokus Utama
SURABAYA, SURYAKABAR.com – Universitas Muhammadiyah (UM) Surabaya resmi memiliki 136 pejabat struktural baru untuk masa jabatan 2025 hingga 2029.
Mereka terdiri dari Dekan dan Wakil Dekan, Direktur dan Wakil Direktur Pascasarjana, Kepala Biro, Kepala Lembaga, Kepala UPT, Kaprodi, serta Sekprodi.
Para pejabat struktural tersebut menjalani prosesi pelantikan yang berlangsung khidmat di Gedung At Tauhid Tower UM Surabaya, Selasa (22/4/2025).
Rektor UM Surabaya Dr Mundakir SKep Ns MKep FISQua mengatakan, ada tiga target strategis yang menjadi fokus utama selama masa jabatan struktural periode ini. Pertama, peningkatan signifikan jumlah mahasiswa baru hingga tiga ribu orang per tahun.
“Angka tiga ribu mahasiswa baru per tahun ini menjadi ukuran penting, untuk melihat sejauh mana kepercayaan masyarakat terhadap UM Surabaya sebagai institusi pendidikan unggul. Kita ingin UM Surabaya menjadi pilihan utama calon mahasiswa. Bukan hanya di Jawa Timur, tapi juga nasional dan bahkan internasional,” ujar Mundakir seusai pelantikan di UM Surabaya.
Kedua, peningkatan budaya mutu menuju akreditasi internasional. Menurutnya, target kedua adalah membangun budaya mutu di semua lini, terutama dalam aspek akademik, sumber daya manusia, dan implementasi Catur Dharma Perguruan Tinggi Muhammadiyah. Output dari budaya mutu tersebut adalah pencapaian akreditasi internasional.
“Akreditasi internasional akan membuka peluang lebih luas bagi lulusan UM Surabaya untuk diterima di pasar kerja global dan diakui Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek). Akreditasi internasional bukan hanya simbol, tapi bukti nyata, kita mampu bersaing secara global,” ungkapnya.
Mundakir menjelaskan, dalam waktu dekat atau pada tahun ajaran baru, UM Surabaya akan membuka join degree dengan beberapa perguruan tinggi di Taiwan.
Jadi, mahasiswa kuliah di UM Surabaya untuk program studi (Prodi) S1 selama 3 tahun untuk mendapatkan gelar Sarjana, dan ditambah 1 tahun kuliah di Taiwan untuk mendapatkan gelar Bachelor, ditambah kuliah di Taiwan 1 tahun lagi untuk mendapatkan gelar Master atau Magister Degree.
“Beberapa prodi sudah siap melaksanakan, yaitu ada Fakultas Agama Islam, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, serta Fakultas Ilmu Kesehatan yang akan merealisasikan program internasionalisasi itu,” jelasnya.
Mundakir menyebut, seluruh dosen diwajibkan memiliki jabatan fungsional minimal dalam dua tahun ke depan, dan tidak boleh ada lagi dosen yang hanya berstatus tenaga pengajar tanpa jenjang akademik yang jelas.
Kemudian, target strategis ketiga, yakni evaluasi kinerja struktural secara berkala. Meskipun masa jabatan tertulis dalam Surat Keputusan (SK) selama empat tahun, Mundakir menegaskan akan diberlakukan sistem evaluasi kinerja setiap dua tahun.
“Evaluasi ini berlaku untuk semua level kepemimpinan, mulai dari dekan, kepala biro/lembaga, hingga ketua program studi. Jika dalam dua tahun tidak menunjukkan performa yang baik, maka akan ada pergantian. Ini penting agar kita selalu menjaga kinerja yang terukur dan profesional,” tegasnya.
Mundakir berharap, sistem penilaian kinerja yang berbasis indikator capaian akan mulai diterapkan. Sehingga, sistem tersebut mendorong peningkatan performa, dan memperkuat kepercayaan publik terhadap UM Surabaya. (aci)