Pendidikan
Tim Mahasiswa Vokasi Unesa Buat Wowone, Arang Briket dari Limbah Bonggol Jagung

SURABAYA, SURYAKABAR.com – Tim mahasiswa dari Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Vokasi (FV) Universitas Negeri Surabaya (Unesa) mengolah bonggol atau tongkol jagung, limbah organik yang melimpah di Indonesia menjadi produk arang briket sebagai bahan bakar alternatif yang ramah lingkungan.

Inovasi yang diberi nama ‘Wowone’ itu dikembangkan Tim Chaanakya melalui Program Ormawa Membangun Negeri (POMN) 2024.

Salah satu anggota Tim Chaanakya, Muhammad Fahmi Assidiq mengatakan, arang briket mereka hasilkan dari limbah bonggol jagung di Desa Wonorejo, Sambeng, Lamongan.

Penduduk Desa Wonorejo mayoritas sebagai petani, dengan komoditas berupa jagung dan padi. Luas area yang ditanami jagung mencapai 245,30 hektare, dan biasanya masyarakat menanam jagung dua hingga tiga kali dalam setahun.

Baca Juga:  Unesa Terima Pendaftar Jalur UTBK SNBT 2025 Sebanyak 47.251 Peserta

Hasil pertanian tersebut menghasilkan limbah bonggol jagung yang sangat melimpah, yang sering kali hanya dibuang atau dibakar oleh petani.

“Limbahnya kan banyak. Apalagi kalau musim hujan itu sampai berjamur dan merusak pemandangan lingkungan. Untuk itulah tim kami cari cara untuk mengolahnya menjadi produk berdaya guna dan berdaya jual,” ujarnya.

Dina Hariyanti, anggota Tim Chaanakya lainnya menjelaskan, ‘Wowone’ memiliki keunggulan tersendiri yaitu tanpa asap, tanpa bahan kimia, dan tidak menimbulkan percikan api. Briket ini juga lebih tahan lama dibandingkan produk sejenis lainnya.

Baca Juga:  UM Surabaya Resmi Lantik 136 Pejabat Struktural, Tiga Target Strategis Jadi Fokus Utama

“Bisa digunakan untuk memasak berbagai jenis makanan. Pemakaiannya pun mudah. Letakkan briket ke dalam wadah, bakar, lalu siap digunakan selama lebih kurang satu jam,” jelasnya.

Firman Yasa Utama, pembina Tim Chaanakya mengapresiasi produk yang dihasilkan mahasiswanya itu. Berkat produk ‘Wowone,’ BEM Fakultas Vokasi meraih penghargaan Pelaksana Pengabdian Terbaik dari Direktorat Akademik Pendidikan Tinggi Vokasi (APTV) Kemendiktisaintek pada 2024.

Produk ‘Wowone’ yang merupakan hasil dari implementasi program kerja pemberdayaan masyarakat ini termasuk inovatif, berkelanjutan, dan berdampak, sehingga berbuah penghargaan di level nasional,” ungkapnya.

Baca Juga:  Tips Anti Stres Jelang SNBT 2025 Ala Dosen Psikologi Universitas Brawijaya

Arang briket ‘Wowone’ berhasil dipasarkan di daerah Lamongan dan sekitarnya. Ke depan, tim terus mengembangkan produk tersebut termasuk meningkatkan kapasitas produksi serta menerapkan strategi pemasaran yang efektif.

Tim Chaanakya terdiri dari 10 mahasiswa Vokasi, yakni Muhammad Fahmi Assidiqi (D-4 Teknik Listrik), Dina Hariyanti (D-4 Manajemen Informatika), Syafirda Azmi Aulia (D-4 Tata Busana), Mey Surya Mada (D-4 Tata Busana), dan Ahmad Fauzi Almurtadho (D-4 Teknik Listrik).

Kemudian, M Ilham Al Faridsi (D-4 Manajemen Informatika), Muhammad Al Faiz Putra (D-4 Manajemen Informatika), Reza Fatkhur Rohman (D-4 Manajemen Informatika), M Sultonun Naim (D-4 Manajemen Informatika), dan Muhammad Chafid F (D-4 Teknik Listrik). (aci)