RSUD Dr Soetomo Surabaya Siagakan sekitar 600 Petugas Jaga selama Libur Nataru

SURABAYA, SURYAKABAR.com – Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dokter Soetomo Surabaya menyiagakan sekitar 600 petugas jaga, mulai dari bagian administrasi, dokter, dokter spesialis hingga tenaga kesehatan (nakes) selama libur Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 (Nataru).

Direktur Utama RSUD Dr Soetomo Surabaya Prof Dr dr Cita Rosita Sigit Prakoeswa SpDVE mengatakan, pihaknya sudah melakukan berbagai persiapan untuk menghadapi libur Nataru 2024/2025. Terutama di Instalasi Gawat Darurat (IGD) mulai dari depan, triage, bed IGD baik bedah maupun medik, resusitasi, buffer, OK, ICU, HCU, dan NICU.

Baca Juga:  Wahyu Hidayat Sambangi Pj Wali Kota Malang, Wujud Transisi Kepemimpinan Harmonis

Selain itu, ada lima dokter spesialis on site meliputi bedah, penyakit dalam, pediatri, paru, dan anestesi yang disiagakan setiap hari. Kemudian, dokter spesialis on call, meliputi neurologi, bedah lainnya, dermatologi, dan psikiatri. Sedangkan, untuk dokter PPDS on site 2-6 dokter per hari, serta untuk dokter umum atau triage 2 orang per shift jaga.

”Untuk tenaga cadangan on call total sebanyak 496 orang, terdiri dari manajemen sebanyak 39 orang, pelayanan 256 orang, staf medis 136 orang, dam tim support lainnya 65 orang,” ujar Prof Cita, Selasa (24/12/2024).

Baca Juga:  Kemenhub Berangkatkan Mudik Gratis Angkutan Jalan Nataru 2024/2025
Baca Juga:  7.000 Cahaya Meriahkan Ibadah Natal 2024 di GMS Rooftop Surabaya Barat

Prof Cita menyebut, kegawatdaruratan medis periode Nataru tahun ini, berkaca dari tren tahun-tahun sebelumnya, masih akan didominasi gangguan metabolik. Seperti pneumonia, diabetes, hipertensi dan seterusnya, dengan jumlah pasien yang diprediksi sesuai pelayanan harian IGD sekitar 110 pasien.

”Bukan trauma, kecelakaan (pasien yang banyak). Tapi kami tetap siap. Begitu juga pada anak, lebih sering mengalami diare. Penyebab gangguan metabolik beragam, rata-rata penyakit bawaan yang kambuh,” ungkapnya.

”Kelainan metabolik nggak ada urusan sama Nataru, tapi pasien sakit, tapi pada saat Nataru, seperti yang hipertensi normal jadi melonjak, diabetes terkontrol melonjak. Sudah sakit dari lama,” pungkasnya. (aci)