Murid SDN Suko 2 Sidoarjo Ikuti Edukasi Kebersihan dan Kesehatan Lingkungan

SIDOARJO, SURYAKABAR.com – Hari ini, Sabtu (19/10/2024), murid SDN Suko 2, Kecamatan Sidoarjo, Kabupaten Sidoarjo tidak seperti biasanya. Mereka berkumpul di halaman sekolah. Tidak untuk bermain, namun mendengarkan materi soal lingkungan hidup, kebersihan dan kesehatan lingkungan dari Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kabupaten Sidoarjo.

Pemateri kegiatan ini adalah Indah Yulianti, Penyuluh Lingkungan Hidup, DLHK Sidoarjo. Kepada para murid SDN Suko 2, Indah mengajarkan cinta lingkungan hidup dengan cara yang sangat sederhana yaitu dengan membuang sampah pada tempatnya sesuai jenisnya.

“Di sini saya membawa lima jenis kotak sampah. Tadi mereka saya beri dua jenis buah-buahan dan mereka ternyata sudah mengerti, di kotak mana mereka membuang kulit buahnya,” tutur Indah.

Baca Juga:  Pegawai DLHK Sidoarjo Gelar Upacara HUT ke-79 RI di Atas Gunungan Sampah TPA Jabon

Kepada para murid, Indah juga membawa kerajinan dari sampah botol bekas. “Kami ingin mengedukasi kepada para murid, sampah punya nilai ekonomi bila diolah,” terangnya.

Selagi di usia dini, Indah berpesan para murid, kesehatan lingkungan bisa tercipta dari lingkungan yang bersih, salah satunya dengan membuang sampah pada tempatnya.

Baca Juga:  5.655 Anak di Kota Malang Tidak Sekolah, Pj Wali Kota Lakukan Pemetaan Masalah

Kepala SDN Suko 2, Suwandi berharap, semua muridnya yang mengikuti kegiatan ini mendapatkan wawasan yang luas agar peduli terhadap kebersihan dan kesehatan lingkungan.

“Kegiatan ini merupakan salah satu materi Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila. Kami berharap murid kami tidak berhenti saat mendengarkan materi saja, namun terbawa hingga dewasa bahwa peduli lingkungan bisa dimulai dari diri sendiri,” harapnya.

Baca Juga:  Pertamina Goes to Campus 2024 di Singapura, Ajak Mahasiswa Indonesia Bangun Masa Depan Energi Berkelanjutan

Kepala DLHK Sidoarjo, Bahrul Amig mengatakan, kepedulian terhadap lingkungan memang seharusnya dimulai dari usia dini.

“Idealnya adalah pada masa pra sekolah dan seterusnya. Hal lain yang paling penting adalah edukasi keluarga, karena pada masa pertumbuhan yang paling dekat adalah keluarga,” terang Amig.

Saat ini Amig merasa ‘trenyuh’, karena kesadaran warga akan kebersihan lingkungan masih rendah. Ia sering melihat warga yang buang sampah ke sungai. “Ada tempat sampah pun banyak warga yang membuang sampah di sampingnya,” ucap Amig heran. (sat)