Kemenag Jatim Syukuri Rangkaian Inovasi Sukseskan Penyelenggaraan Ibadah Haji 2024

SIDOARJO, SURYAKABAR.com – Masa operasional penyelenggaraan ibadah haji 1445 H / 2024 telah berakhir. Bidang Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kanwil Kementerian Agama Provinsi Jawa Timur menyelenggarakan tasyakuran haji dan doa bersama di aula setempat, Selasa (23/7/2024).

Hadir pada kegiatan ini Plt. Kakanwil Kementerian Agama Provinsi Jawa Timur, Kepala Bagian Tata Usaha, para Kepala Bidang dan Pembimbing Masyarakat, Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten/Kota se-Jawa Timur, Kepala Seksi Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kantor Kementerian Agama Kabupaten/Kota se-Jawa Timur, serta para perwakilan jemaah haji dari masing-masing kabupaten/kota se-Jawa Timur.

Plt. Kakanwil Kementerian Agama Provinsi Jawa Timur, Mufi Imron Rosyadi dalam sambutannya menjelaskan inovasi-inovasi yang mendukung kesuksesan penyelenggaraan ibadah haji 2024. Inovasi tersebut diterapkan baik di Embarkasi Surabaya maupun ketika jemaah haji berada di tanah suci.

Ketika tiba di Embarkasi Surabaya, para jemaah dapat mengikuti proses penerimaan dengan cara OSS yaitu One Stop Service.

Baca Juga:  Kloter Terakhir Jemaah Haji Lumajang Tiba dengan Selamat, Satu Jemaah Wafat di Tanah Suci

Dengan cara ini semua proses dituntaskan di penerimaan. Dengan layanan OSS, paspor dan living cost yang biasanya diberikan jelang pemberangkatan ke bandara, diberikan ketika proses penerimaan atau jemaah baru datang di asrama haji.

“Dengan adanya OSS, jemaah dapat memiliki waktu istirahat lebih banyak di asrama haji,” tutur Ketua PPIH Embarkasi Surabaya ini.

Inovasi lain, fast track di Bandara Juanda, merupakan fasilitas preclearance atau pemeriksaan dokumen keimigrasian, seperti visa dan paspor, dilakukan Keimigrasian Pemerintah Arab Saudi di Bandara. Sehingga, setibanya di bandara Madinah atau Jeddah, para jemaah haji bisa langsung menuju bus untuk ke hotel.

“Jalur fast track ini sangat membantu karena begitu sampai di tanah suci, jemaah dapat langsung naik ke bus menuju hotel. Tanpa harus antri berlama-lama di bandara,” terang Mufi.

Inovasi layanan jasa angkut koper kabin semakin meringankan para jemaah haji ketika mereka tiba di Embarkasi Surabaya.

Baca Juga:  Delta Ev, Inovasi Tim IMEI Umsida Kalahkan 30 Kampus Dunia di Kompetisi Internasional

Dengan adanya jasa angkut ini, para jemaah tidak perlu repot-repot membawa tas koper kabinnya karena ada jasa angkut yang membantu membawa tas hingga depan kamar.

Tidak kalah nyamannya, selama di asrama haji, ada mobil golf yang siap mengantarkan para jemaah dari gedung penerimaan menuju ke kamarnya.

Tidak hanya di Embarkasi, inovasi juga diterapkan ketika jemaah berada di Tanah Suci. Salah satu manfaat yang ramah lansia adalah skema murur. Melalui metode ini, para jemaah cukup mabit (bermalam) dengan cara melintas di Muzdalifah, setelah menjalani wukuf di Arafah.

Jamaah Indonesia saat melewati kawasan Muzdalifah tetap berada di atas bus (tidak turun dari kendaraan), lalu bus langsung membawa mereka menuju tenda Mina.

Inovasi lain yang mulai diterapkan tahun ini adalah jemaah memperoleh jatah makan tanpa jeda. Tahun ini para jemaah menerima full jatah makan selama di tanah suci tanpa ada jeda.

“Karena makan sudah disiapkan panitia, para jemaah cukup fokus beribadah selama di tanah suci tanpa merasa bingung harus memasak atau membeli makanan di luar,” ujarnya.

Baca Juga:  Lepas KKN 475 Mahasiswa Unusida, Ini Pesan Plt Bupati Sidoarjo Subandi

“Semua inovasi-inovasi layanan ini semakin memudahkan dan meringankan para jemaah haji. Kita tidak boleh menutup ada, meskipun ada beberapa hal yang perlu dievaluasi, tetapi layanan haji tahun ini jauh lebih baik dari tahun-tahun sebelumnya,” urai Mufi.

Ia mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu penyelenggaraan ibadah haji 2024.

Sementara itu Kepala Bidang Penyelenggaraan Haji dan Umrah, Abdul Haris melaporkan hasil survei kepuasan jemaah terhadap layanan PPIH Embarkasi Surabaya.

“Hasil survei menunjukkan 69,5 % jemaah merasa sangat puas dengan layanan haji; 28,6% merasa puas; 2,7 % merasa cukup puas. Sedangkan jemaah yang merasa tidak puas sejumlah 0,2 % dan 0,3 % merasa sangat tidak puas,” tutur pria yang juga Sekretaris PPIH Embarkasi Surabaya ini.

Lanjut Haris, dari hasil tersebut bisa disimpulkan mayoritas jemaah haji merasa sangat puas terhadap layanan haji. (sat)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *