Warga Desa Kedungpeluk Candi Sidoarjo Gelar Aksi di Jembatan Ambruk
SIDOARJO, SURYAKABAR.com – Puluhan warga Desa Kedungpeluk, Kecamatan Candi, Sidoarjo baik bapak-bapak maupun emak-emak, beramai-ramai mendatangi jembatan desa setempat yang ambruk. Mereka membawa poster beragam tulisan dan berorasi mendorong Pemkab Sidoarjo segera membangun jembatan darurat. Aksi itu dilakukan, Minggu (21/7/2024) siang.
Koordinator aksi, Kusnadi mengatakan, aksi warga dilatarbelakangi janji Kepala PUBMSDA Sidoarjo, Dwi Eko Saptono usai meninjau jembatan yang ambruk, Selasa (16/7/2024).
Saat itu Dwi mengatakan, akan membangun jembatan bailey tiga hari setelahnya. Namun hampir sepekan berlalu, jembatan darurat yang sangat dirindukan warga belum terlihat tanda-tanda dibangun.
“Jembatan ini merupakan jalan satu-satunya untuk melintas kendaraan pengangkut hasil perikanan di desa kami. Kalau tidak segera dibangun jembatan darurat, pengiriman ikan dan udang kita jadi tersendat dan membuatnya menjadi rusak,” keluh Kusnadi, yang juga salah satu pengusaha perikanan.
Karena jembatan putus, dirinya dan pengusaha lain harus mengirim hasil perikanan menggunakan sepeda motor. “Ini mengakibatkan pengiriman menjadi lama dan butuh biaya tambahan,” ucapnya.
Sejatinya Pemkab Sidoarjo telah merencanakan pembangunan jembatan ini dengan menggunakan box culvert namun estimasinya 1,5 bulan. “Bagi kami itu terlalu lama. Kalau jembatan permanen baru dibangun awal tahun depan, dengan perkiraan pengerjaan enam sampai delapan bulan. Sekali lagi terlalu lama,” terangnya.
Setelah berorasi sekitar setengah jam, warga kemudian mengakhiri aksi.
Seperti diberitakan sebelumnya, jembatan di Desa Kedungpeluk, ambruk, Selasa (16/7/2024). Jembatan ini merupakan jembatan utama dan satu-satunya akses kendaraan roda empat pengangkut hasil perikanan warga setempat keluar desa. (sat)