PLN NP UP Indramayu Olah FABA Cegah Abrasi Kawasan Wisata Pantai

SURABAYA, SURYAKABAR.com – PLN Nusantara Power (PLN NP) melalui Unit Pembangkit (UP) Indramayu memanfaatkan dan mengolah Fly Ash and Bottom Ash (FABA) menjadi pemecah ombak atau tetrapod melalui program Corporate Social Responsibility (CSR) PLN Peduli by PLN Nusantara Power.

FABA tersebut diterapkan di sekitar Pantai Plentong, Sukra, Indramayu, dan mengubah kawasan tersebut menjadi kawasan wisata yang ramai dikunjungi, serta memutar roda perekonomian warga sekitar.

Direktur Utama PLN NP, Ruly Firmansyah mengatakan, FABA yang diolah menjadi tetrapod dan diaplikasikan di Pantai Plentong ini menjadi salah satu magnet dalam menggaet wisatawan, selain tujuan utamanya sebagai pemecah ombak penghalang abrasi. Sebanyak 339 tetrapod dan 196,85 ton FABA telah diserap untuk membantu mencegah abrasi.

Baca Juga:  Loko Tebu Uap Sinergi Gula Nusantara Meriahkan Surabaya Vaganza 2024

“PLN NP telah menerjunkan tim terbaiknya dalam melihat, memetakan, dan merumuskan program CSR untuk mengatasi masalah abrasi. Sejak 2017, PLN NP telah bekerja sama dengan kelompok masyarakat sekitar untuk berjalan bersama mewujudkan wisata berbasis pemberdayaan masyarakat di Pantai Plentong,” ujar Ruly, Senin (27/5/2024).

Ruly menjelaskan, dalam pemanfaatan FABA, PLN NP menggandeng dan mendampingi masyarakat untuk dapat membuat produk breakwater yang telah diteliti. Pengembangan wisata Pantai Plentong juga telah terperinci yang dikerjakan secara bersama. Kawasan wisata tersebut memiliki tujuan membentuk masyarakat mandiri yang dapat mengelola aset untuk mitigasi bencana.

Baca Juga:  PPIH Embarkasi Surabaya Pulangkan Satu Jemaah Calon Haji Diketahui Hamil
Baca Juga:  Mendikbudristek Batalkan Kenaikan UKT

“Selain itu, wisata berbasis masyarakat tersebut telah berhasil menyerap 40 tenaga kerja yang dikelola Koperasi Plentong Maju Sejahtera. Kelompok masyarakat yang terlibat juga telah memiliki keahlian dalam membuat produk breakwater serta produk beton dan turunannya sebagai upaya penanggulangan abrasi,” jelasnya.

Program tersebut juga memiliki nilai ekonomis, di mana tetrapod yang dihasilkan memiliki harga 36 persen lebih murah dibandingkan dengan produk serupa di pasaran. “Selain itu, berkat pengelolaan yang bagus, perekonomian masyarakat meningkat hingga jutaan rupiah bagi setiap tenant. Hal ini sebanding dengan rata-rata wisatawan yang berkunjung mencapai 3.000 tiap bulan,” ungkapnya.

Ketua Koperasi Plentong Maju Sejahtera, Kusnanto mengapresiasi keberlanjutan program PLN NP UP Indramayu. Menurutnya, program tersebut sudah menjadi wadah bersama masyarakat untuk perubahan iklim dan kawasan yang lebih baik.

“Menjaga lingkungan bukan hanya angan-angan, tetapi perlu juga tindakan nyata. Hal ini saya temukan di program CSR PLN Peduli by PLN NP UP Indramayu dalam mengawal Pantai Plentong hingga menjadi sebesar sekarang,” pungkasnya. (aci)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *