Mahasiswa UM Surabaya Asal Palestina Baca Puisi saat Aksi Nasional Bela Palestina

SURABAYA, SURYAKABAR.com – Sejumlah mahasiswa asing yang sedang melanjutkan studi di Universitas Muhammadiyah (UM) Surabaya turun langsung dalam Aksi Nasional Bela Palestina dan Kutuk Israel.

Bahkan satu di antaranya, mahasiswa asal Palestina membacakan puisi tentang penjajahan dan perampasan di tanah kelahirannya berjudul “Tanah Ini Milik Kami”.

Dengan membentangkan poster, delapan mahasiswa asing bersama sivitas akademika UM Surabaya menggelar Aksi Nasional Bela Palestina dan Kutuk Israel bertema “Long Live Palestine, Freedom for Palestine” di halaman At Tauhid Tower UM Surabaya, Selasa (7/5/2024).

Delapan mahasiswa asing tersebut adalah Sondos Jehad Shnewra mahasiswa asal Palestina, lima mahasiswa asal Thailand yakni Monthita Boonmaloe, Ansoree Dakama, Furkon Kasor, Taofid Jehleng, dan Niwasee Nitayarak, Fares Alsadig Shomo Ibrahim (Sudan), serta Mohammed Akram Mohammed Ezzaldeen (Yaman).

Baca Juga:  Ribuan Mahasiswa Umsida dan Smamda Sidoarjo Demo Tuntut Kemerdekaan Palestina, Mahasiswa Asal Palestina Ikut Orasi

Setelah pembacaaan puisi, aksi dilanjutkan teatrikal bertema “Pembebasan” yang dilakukan mahasiswa dari UKM Teater UM Surabaya.

Teatrikal dimulai dengan penyiksaan pasangan suami istri Palestina yang mendapatkan kekejaman dari Zionis Israel demi menyelamatkan simbol negaranya.

Dalam aksi tersebut, pasangan suami istri diikat secara brutal yang kemudian perlawanan hadir melalui dua mahasiswa sebagai penyelamat. Teatrikal juga sebagai simbol mengutuk segala aksi represif dan diskriminatif yang dilakukan Israel terhadap masyarakat Palestina.

Baca Juga:  Pertamina Goes to Campus 2024 Resmi Dibuka Hari Ini di ITB
Baca Juga:  Undika Stikom Surabaya Gelar Pawai Motor Listrik Dukung Urban Farming

“Tentu, dari aksi ini kami ingin mengajak seluruh lapisan masyarakat Indonesia untuk terus berempati memberikan perhatian serius terhadap perkembangan konflik Israel dan Palestina, dengan terus memberikan bantuan moral, material, dan spiritual terhadap perjuangan rakyat Palestina,” ujar Naufal Wanabil, mahasiswa yang memerankan sosok Palestina.

Aksi ditutup dengan massa berkeliling kampus, kemudian memasang Peta Palestina di sejumlah titik, sebagai dukungan kemerdekaan Palestina secara teritori. Diketahui adanya perebutan wilayah dan babak terakhir pendudukan Israel dan kebijakan perampasan tanah membuat peta Palestina menjadi semakin terputus-putus.

“Aksi dengan memasang Peta di sejumlah titik kampus sebagai pengingat bahwa Palestina sudah seharusnya diakui sebagai sebuah negara independen oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB),” pungkas Ketua BEM UM Surabaya, Wayudi. (aci)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *