Ajang Kreativitas Karya Anak Bangsa lewat Maker Faire Surabaya 2024
SURABAYA, SURYAKABAR.com – Untuk kali pertama di Indonesia, pameran edukasi terbesar bertajuk Maker Faire Surabaya 2024 digelar di Kota Surabaya. Pameran ini menghadirkan karya-karya hebat dan unik dari para Maker Indonesia dan Malaysia, mulai bertema teknologi, craft, science, hingga semua bentuk kreativitas.
Ketua Panitia, Onggo Susilo mengatakan, pameran bertaraf internasional ini digagas Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) NOLA Surabaya, Sekolah Robot Indonesia, dan Surabaya Board Game Market. Pameran ini secara khusus dikemas menarik dan kreatif untuk semua masyarakat, khususnya generasi muda.
“Cukup surprise kita para Maker melihat antusias dari pengunjung, kita mulai dari workshop jam 10 sampai malam jam 7 itu tidak ada berhenti, ada dari counter 700an orang. Mungkin yang menarik karena ada beberapa variasi dari Surabaya dan beberapa kota di Indonesia, bahkan ada yang dari Malaysia ada desain baju untuk performance,” ujar Onggo di lokasi pameran Maker Faire Surabaya 2024 di Balai Pemuda Surabaya, Minggu (21/4/2024).
Menurut Onggo, pameran edukasi terbesar ini tidak hanya menyuguhkan platform untuk memamerkan kreasi dan penemuan, namun juga kesempatan untuk berbagi pengetahuan dan belajar keterampilan baru melalui berbagai kegiatan workshop interaktif.
“Kota Surabaya kita lihat karena ujungnya ada workshop, keluarga itu menjadi sasaran utama, yang datang keluarga bareng anak-anaknya dan orang tuanya ikut workshop dan ada beberapa pengunjung dari sekitar Surabaya karena tempatnya ikon banget,” ungkapnya.
Karya yang ditampilkan di Maker Faire Surabaya 2024 ini beraneka ragam. Seperti, karya dari mahasiswa Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya (UKMWS), pameran mitra komersial yang berhubungan dengan IoT, mesin CNC, mesin 3D print, dan inovasi produk makanan sehat.
Selain itu, juga ada talkshow untuk umum dan anak-anak, eksibisi battle bot, pameran Maker siswa PKBM NOLA (bagian dari pameran proyek penguatan profil pelajar pancasila), pameran Maker siswa PKBM se-Surabaya, serta sekolah negeri dan swasta di Surabaya.
“Menariknya lagi, beberapa Maker yang akan menjadi bagian dari Maker Faire 2024, seperti Saung Swara akan menciptakan alat musik tradisional SIPEK yang merupakan gabungan dari Sitar Jawa dan Sapek (Dayak),” jelasnya.
Salah satu peserta pameran asal Selangor, Malaysia, Aqillah binti Zainuddin mengaku, ia sengaja menampilkan gabungan teknologi dengan fesyen. Dress biru beraksen bunga bisa berputar karena sistem robot.
“Ini gabungan fesyen dan teknologi, belum pernah ada baju yang mengeluarkan asap. Baju unik ini terinspirasi dari penyanyi di Malaysia yang suka dengan baju berasap. Baju ini saya buat dalam waktu 2-3 minggu, dan yang paling sulit buat asapnya yang keluar dari baju,” kata Aqillah.
Pada puncak acara, pengunjung disuguhkan pagelaran fashion show yang menampilkan 10 desainer remaja karya dari siswa PKBM NOLA Surabaya. Koleksi yang ditampilkan, yakni tradisional penggabungan dari desain DIY Ecoprint dan desain baju anak modern. (aci)