MOE Taiwan Luncurkan Program INTENSE, Studi Lanjut dan Magang Kerja bagi Talenta Industri

SURABAYA, SURYAKABAR.com – Kementerian Pendidikan (MOE) Taiwan meluncurkan Khusus Pendidikan Talenta Industri Internasional Program (Program INTENSE) 2024 bagi para mahasiswa Indonesia untuk datang ke Taiwan. Selain melanjutkan studi, para mahasiswa Indonesia nantinya juga bisa mendapatkan beasiswa maupun pekerjaan setelah lulus.

Dalam peluncuran Program INTENSE 2024 ini dihadiri Director-General TETO Surabaya Isaac Chiu, Kepala LLDIKTI Wilayah VII Jatim Prof Dr Dyah Sawitri SE MM, 20 Delegasi Universitas dari Taiwan beserta para Rektor dan Dekan. Selain itu, 67 universitas dari Indonesia beserta para Rektor, Direktur, dan Dekan, serta mahasiswa dan alumni dari universitas.

Direktur International Talent Circulation Base (INTACT Base) Taiwan-Indonesia, Andre So mengatakan, program ini mengintegrasikan kebijakan pemerintah, industri, dan universitas untuk memperluas rekrutmen mahasiswa bertalenta untuk industri unggul internasional. Program ini akan dimulai pada tahun akademik 2024.

Baca Juga:  Unusa Raih Penilaian PSEA Internasional Lewat Program Penurunan Stunting
Penandatanganan kerja sama (MoU) antara universitas di Taiwan dan universitas di Indonesia.

“Program ini bisa diikuti mahasiswa Program jenjang S1, Magister (S2), Doktoral (S3), atau Dual Degree (Gelar Ganda), yang merupakan kolaborasi antara universitas di Indonesia dengan Universitas di Taiwan sebagai mitra asing. Pada jenjang tersebut, untuk perekrutan siswa internasional (dari Indonesia khususnya) dengan belajar di luar negeri dan bisa mendapatkan magang di dunia industri praktis Taiwan,” ujar Andre So di sela acara Peluncuran Program INTENSE 2024 di Surabaya, Kamis (21/3/2024).

Menurut Andre, sistem beasiswa pendidikan dari kolaborasi kerja sama antara pemerintah, industri, dan universitas ini mewajibkan proses sistem pembelajaran bahasa China (di Indonesia) wajib dijalani dengan ketentuan yang berlaku sampai sertifikat TOCFL A2 untuk masuk, dan untuk maju ke tahun kedua TOCFL B1 diperlukan untuk kelulusan.

“Bidang fokus yang akan dijalani para mahasiswa Indonesia di Taiwan, yakni STEM (Science, Technology, Engineering, Mathematics), Finance, and Semicondustors. Targetnya, setiap kampus di Indonesia bisa mengirim 30-40 mahasiswa. Sehingga, total 800 kuota atau beasiswa yang dibutuhkan bagi mahasiswa di seluruh Indonesia yang berminat studi lanjut di Taiwan,” ungkapnya.

Sementara untuk pendanaan, Andre menjelaskan, Pemerintah Taiwan akan menanggung biaya sekolah dan biaya administrasi lainnya hingga dengan masa studi maksimal dua tahun.

Baca Juga:  Antusiasme Tinggi, Unesa Tambah Paket Takjil Gratis Jadi 2.500 Porsi selama Ramadhan
Baca Juga:  Timnas Indonesia Kalahkan Vietnam, Jaga Peluang Lolos ke Babak Ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026, Ini Hasil Pertandingan, Jadwal dan Klasemen
Sejumlah stan dari universitas di Taiwan yang bisa dikunjungi.

“Perusahaan yang berpartisipasi akan menyediakan setiap mahasiswa dengan tunjangan hidup sebesar Dolar Baru Taiwan (NTD) 10.000 atau setara sekitar Rp 5 juta per bulan dan tunjangan magang,” jelas Andre.

Dekan Fakultas Ekonomi Bisnis dan Teknologi Digital (FEB-TD) Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa), Dr Ubaidillah Zuhdi ST MEng mengatakan, dengan adanya program INTENSE 2024 ini akan mendapatkan peluang untuk berkolaborasi dengan banyak Universitas di Taiwan.

Selain itu, keuntungan dari program ini karena tidak perlu menghubungi satu per satu Universitas di Taiwan. Sebab, panitia sudah menyediakan tempat dalam satu ruangan, sehingga perwakilan Universitas di Indonesia bisa bertemu dan berdiskusi langsung.

“Kami sedang menuju Go Internasional. Dengan adanya program seperti ini kami bisa memberikan informasi yang valid terkait peluang-peluang studi lanjut di luar negeri, khususnya ke Taiwan kepada mahasiswa-mahasiswa kami. Jadi, selain kami bisa menjelaskan bahwa ada Universitas seperti ini di Taiwan, kami juga bisa menjelaskan bahwa ada program ini yang bisa diikuti dan dicari informasinya agar kemungkinan studi lanjut di Taiwan terwujud,” terang Ubaidillah.

Ubaidillah menjelaskan, Unusa sudah menyiapkan tiga calon mahasiswa yang akan dikirim dalam studi lanjut ke Taiwan melalui program INTENSE 2024 ini.

“Tiga mahasiswa Unusa ini, yaitu dua sudah alumni dan satu mahasiswa semester akhir atau sedang menunggu wisuda. Mudah-mudahan ini sebagai langkah awal yang bagus. Kami berharap bisa bertambah lagi, dari mulai 3 menjadi 5, nanti bisa bertambah lagi menjadi 10 mahasiswa,” pungkasnya. (aci)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *