Unusa Raih Penilaian PSEA Internasional Lewat Program Penurunan Stunting

SURABAYA, SURYAKABAR.com – Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa) mencatatkan prestasi luar biasa dalam penilaian Protection from Sexual Exploitation and Abuse (PSEA). Penilaian ini menandai langkah signifikan dalam komitmennya terhadap standar kemanusiaan dan etika yang tinggi.

Tercatat sejak tiga tahun lalu, Unusa telah dipercaya sebagai mitra pelaksana (implementing partner) oleh United Nations International Children’s Emergency Fund (UNICEF) dalam menjalankan program penurunan angka stunting di wilayah Jawa Timur. Kepercayaan tersebut tidak datang begitu saja, namun diikuti dengan persyaratan ketat terkait kepatuhan terhadap PSEA.

PSEA adalah komitmen inti yang dicanangkan Sekretaris Jenderal PBB dan Inter-Agency Standing Committee (IASC). Komitmen ini dinyatakan dalam IASC Six Core Principles on SEA dan Buletin Sekretaris Jenderal PBB ST/SGB/2003/13 tentang “Tindakan Khusus untuk Perlindungan dari Eksploitasi Seksual dan Pelecehan Seksual (PSEA)”.

Dalam konteks lembaga-lembaga internasional, termasuk UNICEF, penegakan prinsip-prinsip PSEA menjadi landasan utama dalam memastikan keamanan dan perlindungan terhadap individu yang paling rentan terhadap eksploitasi dan penyalahgunaan.

Baca Juga:  Prodi S1 Pendidikan Bahasa Inggris Unusa Raih Akreditasi Unggul

Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Unusa, Achmad Syafiuddin PhD mengatakan, dengan kesadaran dan tanggung jawabnya sebagai mitra pelaksana, Unusa telah memastikan, PSEA bukan hanya menjadi bagian dari kebijakan formalnya, namun juga terintegrasi dalam setiap aspek manajemen dan operasionalnya. Tidak hanya sekadar pencapaian, Unusa telah menunjukkan komitmen sejati dalam menerapkan prinsip-prinsip PSEA secara menyeluruh.

“Komitmen Unusa terhadap PSEA mencakup delapan standar yang telah ditetapkan PBB, yaitu Kebijakan Organisasi, Manajemen Organisasi, Sistem Sumber Daya Manusia, Pelatihan Wajib, Pelaporan, Bantuan dan Rujukan, Investigasi, dan Tindakan Korektif,” ujar Syaifuddin, Selasa (19/3/2024).

Syaifuddin menjelaskan, dengan mencapai skor delapan atau full capacity dalam penilaian PSEA, Unusa secara efektif telah memenuhi dan bahkan melampaui standar yang ditetapkan. Ini menandakan Unusa telah berhasil membangun lingkungan yang aman, adil, dan bebas dari segala bentuk pelecehan dan penyalahgunaan, baik dalam konteks akademik maupun administratif.

“Proses penilaian tersebut tidak hanya melibatkan penilaian internal, tetapi juga melibatkan pihak independen dari India yang ditunjuk UNICEF untuk memastikan objektivitas dan kredibilitasnya. Keputusan tersebut memastikan hasil penilaian PSEA terhadap Unusa merupakan cerminan yang akurat dari komitmen sejati dan implementasi yang efektif dari prinsip-prinsip PSEA,” ungkap pria yang juga penerima penghargaan sebagai Profesor Terhormat (Distunguished Professor) dari Saveetha Institute of Medical and Technical Sciences (SIMATS) India itu.

Syafiuddin memberikan apresiasi yang tinggi terhadap pencapaian Unusa dalam hal PSEA. Ia menyatakan Unusa telah menunjukkan komitmen yang luar biasa dalam memastikan kepatuhan terhadap standar internasional yang telah ditetapkan oleh UNICEF.

Baca Juga:  Wali Kota Eri Cahyadi Ajak Warga Lapor SPT Tahunan Sebelum Mudik Lebaran
Baca Juga:  BI Jatim Siapkan Rp 23,2 Triliun untuk Kebutuhan Ramadhan dan Idul Fitri 2024

“Unusa telah menjadi salah satu institusi pendidikan yang sedikit di dunia yang telah mencapai tingkat keunggulan ini dalam hal penanganan PSEA. Keberhasilan ini menjadi bukti nyata Unusa telah menjadi pionir dalam mempromosikan lingkungan kerja dan belajar yang aman, adil, dan terbebas dari segala bentuk pelecehan dan penyalahgunaan,” jelas Syafiuddin yang menjabat sebagai Ketua dan Penanggung Jawab Proyek UNICEF itu.

Ketua Lembaga Penjaminan Mutu dan Pengawasan Internal Unusa, Dr Wesiana Heris Santy SKep Ns, MKep, menilai prestasi Unusa dari sudut pandang lembaga internasional memang penting, bukan hanya sebagai tolak ukur kualitas institusi pendidikan, namun juga sebagai upaya untuk menarik minat mahasiswa asing.

“Melalui reputasi yang meningkat, Unusa dapat menjadi tujuan utama bagi mahasiswa dari seluruh dunia, yang pada gilirannya akan membantu meningkatkan reputasi global universitas kita. Ini adalah langkah penting dalam menjadikan Unusa sebagai lembaga pendidikan yang terpercaya dan diakui secara internasional,” terangnya.

Menurut Wesiana, Unusa akan terus memperbaiki mutu internal Unusa sesuai dengan standar internasional. Hal ini merupakan langkah yang tak bisa diabaikan. Setiap lembaga penilai internasional memiliki standar yang berbeda-beda, sehingga perlu adanya upaya berkelanjutan untuk menyesuaikan dan memenuhi standar tersebut.

“Dengan demikian, Unusa dapat terus berkembang dan memperkuat posisinya sebagai lembaga pendidikan yang terkemuka di dunia,” tutup Wesiana. (aci)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *