Gelar Operasi Keselamatan Semeru, Satlantas Polresta Sidoarjo Tindak Belasan Pengguna Knalpot Brong

SIDOARJO, SURYAKABAR.com – Personel Satlantas Polresta Sidoarjo menindak belasan pengendara sepeda motor berknalpot brong dalam Operasi Keselamatan Semeru 2024 di Bundaran Taman Pinang Indah (TPI), Jalan Pahlawan Sidoarjo, Kamis (7/3/2024) pagi.

Salah satu pengguna knalpot super bising ini adalah, Muklis (45), warga Kabupaten Gresik. Pria yang akan bekerja di Jalan Veteran, Lingkar Timur ini hanya pasrah saat dihentikan Polantas di Bundaran TPI. Bukan hanya ditilang, motornya pun ditahan polisi.

“Motor saya ini hasil rakitan yang saya modifikasi seperti trail, sehingga saya pakai knalpot racing agar tarikannya enak. Ini motor saya ditahan, terpaksa ke tempat kerja naik ojek online,” ucapnya.

Wakasatlantas Polresta Sidoarjo, AKP Sugeng Sulistyono, menuturkan, Operasi Keselamatan Semeru 2024 mulai digelar 4 Maret hingga 17 Maret 2024.

Baca Juga:  Operasi Keselamatan Semeru 2024 di Sidoarjo, Polisi Prioritaskan Edukasi Generasi Milenial

“Salah satu sasaranya adalah penggunaan knalpot brong, karena menimbulkan pencemaran suara yang merugikan pengendara lain serta mengubah spek motor,” tuturnya.

Menurutnya, operasi kali ini terbagi dua tim yaitu Satgas Preemtif dan Satgas Preventif. “Awalnya kita berikan himbauan-himbaun kepada masyarakat nanti apabila masih ada pelanggaran yang kasat mata seperti pemakaian knalpot brong atau pelanggaran lain yang kasat mata akan kita tindak,” jelasnya.

Baca Juga:  Sukses Gelar Operasi Lilin Semeru 2023, Polresta Sidoarjo Sabet Penghargaan dari Kapolda Jatim
Baca Juga:  Kemendikbudristek Siapkan Acara Puncak Hari Musik Nasional 2024 di Surabaya

Sugeng melanjutkan, setelah ditilang, pengendara motor berknalpot brong wajib mengikuti sidang. “Nah, setelah mengikuti sidang, untuk mengambil lagi sepeda motornya, pelanggar harus mengembalikan kondisi kendaraannya sesuai kondisi standar,” terang Sugeng.

Sugeng mengimbau, agar masyarakat tertib berlalu-lintas, bukan saja saat Operasi Keselamatan Semeru digelar namun di semua waktu dan menjadikan keselamatan sebagai kebutuhan.

“Kami juga mengimbau, agar orang tua tidak melepaskan anaknya yang belum cukup umur berkendara, karena bisa merenggut keselamatan. Bukan hanya dirinya, namun juga keselamatan orang lain juga. Sekali lagi, jadikan keselamatan sebagai kebutuhan atau gaya hidup,” tutup Sugeng. (sat)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *