BKKBN Jatim Target Prevalensi Stunting 13 Persen pada 2024

SURABAYA, SURYAKABAR.com – Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional Jawa Timur (BKKBN Jatim) menargetkan prevalensi stunting di angka 13 persen pada tahun ini.

Salah satu caranya, yakni dengan meneken kontrak kerja bersama 38 OPD Kabupaten/Kota. Penandatanganan kontrak kinerja ini dilakukan karena BKKBN Jatim tidak memiliki satu struktur organisasi di tingkat Kabupaten/Kota.

“Dalam kontrak kinerja tersebut sudah ada target-target Program Bangga Kencana dan Program Percepatan Penurunan Stunting,” ujar Kepala Perwakilan BKKBN Jatim, Maria Ernawati, Rabu (31/1/2024).

Baca Juga:  BKKBN Jatim Juarai BKR Percontohan Tingkat Nasional

Erna menyebut, dalam kontrak kinerja itu juga sudah ada sumber anggaran yang bisa dipakai untuk pengelolaan program melalui Dana Alokasi Khusus (DAK), baik fisik maupun non fisik di 38 Kabupaten/Kota di Jatim.

Mengenai target, Erna menjelaskan, ada target program Bangga Kencana yang terdiri dari program Pembangunan Keluarga, Kependudukan dan Keluarga Berencana dengan berbagai kegiatan.

Baca Juga:  Mahasiswa Ubaya Kampanye Pencegahan Stunting Lewat Makanan Bergizi
Baca Juga:  Pengguna QRIS di Jatim Sepanjang 2023 Total 6,29 Juta Orang

“Capaian kinerja program Bangga Kencana tahun kemarin sudah bagus. Di tahun ini, tentunya Perwakilan BKKBN Jatim berharap agar lebih baik lagi. Sedangkan, untuk program Percepatan Penurunan Stunting (PPS) yang tahun 2024 ini merupakan tahun terakhir,” jelasnya.

Menurut Erna, target prevalensi stunting nasional 14 persen pada 2024 ini. Sedangkan, di Jawa Timur Gubernur Khofifah menargetkan turun menjadi 13 persen.

Untuk data prevalensi stunting 2023, masih menunggu update Kementerian Kesehatan. Namun, Jatim menargetkan 16 persen pada 2023. Sedangkan, pada 2024 sebesar 13 persen. “Sedangkan, realisasi angka prevalensi stunting di Jatim tahun 2022 kemarin sebesar 19,2 persen,” pungkas Erna. (aci)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *