Mobil Balap Listrik Sancaka Untag Surabaya Mampu Melaju hingga 80 Km/Jam

SURABAYA, SURYAKABAR.com – Empat mahasiswa Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Surabaya merancang mobil balap listrik Sancaka. Mobil balap listrik generasi kedua ini dirancang dengan spesifikasi sistem kemudi yang menggunakan steering gear pack, pengereman empat piston, dan baterai LiFeP04 yang lebih ringan, serta mampu melaju dengan kecepatan hingga 80 kilometer per jam.

Mobil balap listrik Sancaka dirancang empat mahasiswa program studi D3 Teknologi Manufaktur, Fakultas Vokasi, Untag Surabaya. Mereka adalah Muhammad Akbar Syahputra dari Prodi Teknologi Manufaktur, Yohanis Fransiskus Toni dari Prodi Teknologi Manufaktur, Arga Dias Apriansyah dari Prodi Teknologi Listrik, dan Siti Lutfiana dari Prodi Teknologi Listrik.

Ketua Tim Mobil Balap Listrik Sancaka, Muhammad Akbar Syahputra, mengatakan Mobil listrik ini merupakan generasi kedua dari mobil listrik Aurora yang dirancang pada 2017 lalu dengan dosen pembimbing yang bersinergi dengan mahasiswa Prodi Teknik Elektro, Teknologi Listrik, dan Teknologi Manufaktur.

Baca Juga:  Untag Raih Dua Penghargaan Anugerah Kampus Unggulan 2023

Akbar menjelaskan, rancangan mobil balap listrik ini, terutama pengembangan pada sistem kemudi yang menggunakan steering gear rack, perancangan sistem pengereman menggunakan empat piston pada keempat roda, sehingga gaya pengereman (deselerasi) lebih besar.

“Selain itu, menggunakan baterai LiFeP04, sehingga meminimal berat mobil listrik, ruang pengemudi yang menyesuaikan dengan kenyamanan pengemudi, perancangan safety yang memenuhi safety kendaraan, seperti memakai emergency switch, APAR dan pemakaian kabel yang sesuai,” ujar Akbar di Surabaya, Rabu (10/1/2024).

Baca Juga:  Mobil Listrik hingga Program Penjualan Honda Jadi Perhatian di GIIAS Surabaya 2023
Baca Juga:  Penerimaan Siswa ABK di SD-SMP Surabaya di Tahun Ajaran Baru Lewat Jalur Afirmasi

Kepala Prodi Teknologi Manufaktur Untag Surabaya, Yusuf Eko Nurcahyo ST MT, mengatakan mobil balap listrik Sancaka tidak menggunakan teknologi power steering dengan alasan untuk meningkatkan efisiensi penggunaan baterai mobil. Sedangkan, berat mobil balap listrik ini 180 kilogram dari berat awal 225 kilogram, dan mengganti teknologi baterai dari Lithium Ion menjadi baterai LiFeP04.

“Selain itu, meningkatkan piston cakram pada sistem pengereman, membuat body mobil menjadi aerodinamis menggunakan fiber carbon, sistem pengereman menggunakan gear reck untuk meringankan putaran setir, serta sistem kontrol dan rangka mobil,” ungkap Yusuf.

Rencananya, mobil balap listrik Sancaka akan diikutkan dalam Kontes Mobil Hemat Energi (KMHE) 2024 dan Formula Student Electric (FSE). Namun, tim akan mengembangkan lebih lanjut, terutama peningkatan kecepatan maksimal (top speed mobil) yang lebih dari batas sebelumnya.

“Kami berharap pada persiapan pengembangan ini, top speed mobil dapat ditingkatkan lebih dari sebelumnya. Selain itu, kami juga berharap bisa meraih prestasi di bidang kompetisi mobil listrik,” pungkasnya. (aci)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *