Parade Pakaian Adat Ramaikan Pelepasan Pertukaran Mahasiswa Merdeka Unusa

SURABAYA, SURYAKABAR.com – Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa) melepas 36 mahasiswa peserta program Pertukaran Mahasiswa Merdeka (PMM) periode ketiga.

Acara pelepasan mahasiswa yang berasal dari 21 perguruan tinggi tersebut dilakukan dengan mengenakan pakaian adat dari daerah asal mahasiswa.

Dalam program PMM tahun ini, Unusa menerima 36 mahasiswa inbound. Sedangkan, mahasiswa Unusa yang outbound sebanyak 17 mahasiswa tersebar di delapan perguruan tinggi.

Selain itu, Unusa juga menerima program PMM Inbound Mandiri sebanyak 25 mahasiswa berasal dari Universitas Alma Ata Yogyakarta dan Universitas Islam Darul Ulum Lamongan.

Baca Juga:  Unusa Inisiasi Pusat Implementasi Penyediaan Air Bersih di Pondok Pesantren

Rektor Unusa, Prof Dr Ir Achmad Jazidie MEng, dalam sambutannya, menekankan pentingnya kesadaran dalam menghormati perbedaan, serta melihat keunikan dan keanekaragaman budaya dapat menjadi kekayaan bersama.

“Menjadi sangat penting, utamanya bagi generasi muda sebagai generasi pewaris ragam untuk terus mengembangkan kepekaan terhadap budaya dan adat istiadat. Saya juga mengucapkan terima kasih kepada mahasiswa peserta PMM yang telah berbagi dan saling mengekspresikan pengalaman dari seluruh tanah air,” ujar Prof Jazidie melalui keterangannya di Surabaya, Jumat (5/1/2024).

Baca Juga:  Untag Raih Dua Penghargaan Anugerah Kampus Unggulan 2023

Jazidie berpesan, persaudaraan yang telah terjalin antarpeserta PMM dapat diteruskan, meskipun nantinya telah kembali ke daerah masing-masing.

“Beberapa kebiasaan di sini mungkin terlihat asing, tapi diharapkan hal itu dapat dipandang sebagai peluang untuk membangun jembatan harmoni. Kami berharap para peserta terus menjalin silaturahmi nantinya,” jelasnya.

Program PMM memiliki mata kuliah khusus, yakni Modul Nusantara. Mata kuliah ini wajib diikuti peserta PMM, terdiri dari beberapa kegiatan, antara lain kebhinekaan, refleksi, inspirasi, dan kontribusi sosial. Kegiatan memberikan peserta kesempatan untuk mengeksplor keindahan alam, mengunjungi situs sejarah, warisan budaya, tempat wisata, dan bertemu dengan tokoh inspiratif, serta mencicipi berbagai makanan khas dan mengenal lebih dalam budaya.

Baca Juga:  PLN Nusantara Power Dorong Percepatan Digitalisasi Unit Pembangkit

“Setelah hampir empat setengah bulan menempuh perkuliahan di Unusa, saya bersyukur dapat menjadi bagian dari Program PMM di Unusa. Selama program ini berjalan, saya banyak bertemu orang baru, ke tempat baru, dan yang lebih penting banyak belajar dan pengalaman yang sangat berharga,” ungkap Fajar Gimnastiar, mahasiswa semester 3 asal Stikes Mercubaktijaya Padang.

Sementara, Resty Puji Rahayu, mahasiswa semester 7 dari Universitas Mega Buana Palopo Sulawesi Selatan, mengaku sangat bersyukur bisa ikut PMM di Unusa.

“Ini pertama kali saya menginjakkan kaki di Pulau Jawa dan tinggal bersama teman-teman dari berbagai daerah. Awalnya sempat ragu karena saya pribadi susah bergaul dengan orang baru. Namun, ketakutan itu ternyata tidak seperti yang saya bayangkan, Unusa menyambut baik kedatangan kami sebagai mahasiswa baru di kelas mereka. Teman kelas juga membantu saya saat mengalami kendala,” kata Resty.

PMM merupakan salah satu bagian dari program Kampus Merdeka yang memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk belajar lintas kampus dan budaya dari daerah asal selama satu semester.

Bertujuan mengeksplorasi keragaman kebudayaan Indonesia, bertemu dengan teman-teman baru dari seluruh penjuru Nusantara sembari belajar di perguruan tinggi lain, yang tentunya memiliki lingkungan dan sistem pembelajaran yang berbeda dari kampus asal. (aci) 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *