Unair Siap Wujudkan Surabaya Sehat dan Kawasan Tanpa Rokok
SURABAYA, SURYAKABAR.com – Universitas Airlangga (Unair) Surabaya melalui Research Group Tobacco Control (RGTC) yang digagas Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Unair siap mewujudkan Kota Surabaya sehat menuju 100 persen implementasi Kawasan Tanpa Rokok (KTR).
Ketua RGTC FKM Unair, Prof Dr dr Santi Martini MKes, mengatakan berdasarkan data World Health Organization (WHO), epidemi merokok telah menyebabkan lebih dari lima juta orang meninggal sebagai perokok aktif, dan sekitar 600 ribu orang meninggal akibat terpapar asap rokok orang lain (perokok pasif) setiap tahun.
“Saat ini, lebih dari 60 juta penduduk Indonesia merupakan perokok aktif. Jumlah ini terus bertambah dari tahun ke tahun dan menempatkan Indonesia di peringkat ketiga di dunia setelah China dan India,” ujar Prof Santi melalui keterangannya di Surabaya, Sabtu (23/12/2023).
Prof Santi menjelaskan, angka perokok remaja terus meningkat dari tahun ke tahun. Dari data Survei Kesehatan Indonesia (SKI) dari 2007 sampai 2018 menunjukkan adanya kecenderungan peningkatan perokok di kalangan remaja, terutama perokok wanita.
“Melihat ini, Kota Surabaya menginisiasi dan sedang mengimplementasikan Peraturan Daerah Nomor 2 Tahun 2019 dan Peraturan Wali Kota Nomor 110 Tahun 2021 tentang Kawasan Tanpa Rokok (KTR). Pada pelaksanaan regulasi KTR yang sedang berjalan ini perlu diikuti dengan monitoring dan evaluasi,” ungkapnya.
Menurut Prof Santi, KTR perlu disampaikan ke masyarakat. Sebab, hal ini menyusul adanya temuan penelitian monitoring dan evaluasi KTR di Kota Surabaya. Selain itu, sosialisasi terkait implementasi KTR ini untuk mewujudkan Kota Surabaya yang sehat dan bebas asap rokok.
“KTR adalah Kawasan Tanpa Rokok. Ini prioritas dan komitmen kami untuk mendukung penerapan dan penegakan regulasi KTR. Untuk mewujudkan Kota Surabaya yang sehat dan bebas asap rokok,” katanya. (aci)