Empat Pelajar SDN Simomulyo I Surabaya Raih Emas di Ajang Internasional Berkat Penelitian Kualitas Air Sungai

SURABAYA, SURYAKABAR.com – Empat pelajar SDN Simomulyo I Surabaya meneliti kualitas air di sejumlah sungai di Jawa Timur. Mereka menggunakan alat PH meter, Termometer, dan Botol untuk mengukur kekeruhan air dan mengetahui kelayakan air sungai untuk dikonsumsi. Berkat penelitian tersebut, mereka berhasil meraih medali emas di ajang internasional.

Empat pelajar tersebut, yakni Nayla Arrisa Mahira, Zahwa Desiree Susanto, Rafif Leon Athaillah, dan Rakha Fadhil Handoyo. Keempatnya merupakan pelajar kelas 6 SDN Simomulyo I Surabaya.

Mereka menciptakan inovasi bernama MAQIRA (Maqroinvertebrates as the Simple Biology Indicator to Determine River Quality in East Java) dan berhasil meraih Gold Medal dalam ajang International Science and Invention Fair (ISIF) 2023 yang digelar di Bali pada 7-11 November 2023.

Ketua Tim MAQIRA, Nayla Arrisa Mahira, mengatakan alat tersebut dirancang untuk meneliti kualitas air sekaligus untuk mengetahui kelayakan air sungai untuk dikonsumsi. Selama tiga bulan, keempat siswa meneliti sampel air di tiga sungai di wilayah Jawa Timur dengan memilih tingkat kekeruhan berbeda.

Baca Juga:  Kalahkan 31 Negara, Siswa SD Mudipat Pucang Surabaya Raih Gold Medal di ISIF 2023

“Kami mengambil sampel air di tiga sungai berbeda. Yaitu, sungai Ketapanrame di Mojokerto yang memiliki air yang bersih, sungai di Ketabang Surabaya yang memiliki air agak bersih, dan sungai di Porong Sidoarjo yang memiliki air yang kotor,” ujar Nayla di sekolahnya di kawasan Jalan Simo Hilir Raya, Sukomanunggal, Surabaya, Senin (20/11/2023).

Nayla menjelaskan, untuk meneliti atau mengukur kualitas air tersebut, mereka menggunakan tiga alat, yakni PH meter untuk mengukur derajat keasaman (PH) suatu larutan dari air sungai, Termometer digunakan untuk mengukur suhu, serta Botol bekas air minum untuk mengukur kekeruhan air sungai.

Baca Juga:  Siswa SD Muhammadiyah 7 Surabaya Gelar Drama Stop Narkoba dan Stop Bullying
Baca Juga:  560 Siswa SMP/MTs Ikuti Lomba Penggalang Kreatif SMATAGCup 2023

“Penggunaan botol bekas air minum tersebut digunakan untuk mengetahui kekeruhan air sungai. Caranya, kami mengisi botol dengan air sungai, lalu kita buka tutup botol sampai kita bisa melihat tanda X dari atas, kemudian kita tutup botolnya dan kita ukur dengan penggaris,” jelasnya.

Selain mengukur kekeruhan air sungai, lanjut Nayla, melalui MAQIRA mereka juga mengetahui layak atau tidaknya air sungai untuk dikonsumsi.

Sementara itu, Kepala SDN Simomulyo I Surabaya, Matrai Faridhin, mengaku senang dan bangga karena karya inovasi bernama MAQIRA tersebut mampu mengantarkan keempat siswanya meraih Gold Medal dengan menyingkirkan 818 tim lainnya dari 32 negara peserta.

“Kami bangga dan berharap banyak bermunculan karya dari pelajar maupun anak bangsa dan bermanfaat bagi masyarakat luas,” terangnya.

Ajang International Science and Invention Fair (ISIF) 2023 yang digelar di Universitas Udayana Bali tersebut diikuti 819 tim dari 32 negara peserta. Di antaranya, Indonesia, Jerman, Inggris, Swedia, dan Kroasia. Ajang tersebut merupakan lomba Karya Ilmiah Remaja (KIR) yang digelar Indonesia Young Scientist Association (IYSA). (aci)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *