Dosen PCU Ciptakan Chopper Bertenaga Surya untuk Peternak Sapi dan Kambing

SURABAYA, SURYAKABAR.com – Lima Dosen Faculty of Industrial Technology Petra Christian University (PCU) Surabaya menciptakan inovasi chopper bertenaga surya bagi komunitas peternak sapi dan kambing di Dusun Turi, Desa Geger, Kecamatan Sendang, Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur.

Lima dosen tersebut melakukan pengabdian masyarakat dengan pendanaan hibah Australia Awards in Indonesia sebesar Rp 100.000.000. Hasil inovasi ini membantu menjaga kualitas ternak dan produksinya.

Anggota tim terdiri dari Hariyo Priambudi Setyo Pratomo ST MPhil (Mechanical Engineering Department), Prof Ir Hanny Hosiana Tumbelaka MSc PhD (Electrical Engineering), Ir Joni Dewanto MT (Mechanical Engineering Department), Dr Ing Indar Sugiarto ST MSc (Electrical Engineering), dan Iwan Halim Sahputra ST MSc PhD (Industrial Engineering Department).

Baca Juga:  LPPM PCU Ajak Warga Perkotaan Budidaya Aquaponik Lewat Green Festival 2023

“Pakan ternak yang tercacah halus merupakan kebutuhan dasar dari peternak sapi dan kambing dalam menjaga kualitas ternak dan produksinya. Dusun Turi ini berpotensi tinggi dan merupakan produsen susu sapi nomor tiga tertinggi di Jawa Timur. Sayang, bila kebutuhan dasar tersebut tidak bisa dipenuhi,” ujar Hariyo, melalui keterangannya di Surabaya, Selasa (26/9/2023).

Pada saat yang sama, peternak juga mengalami kendala supply listrik yang besar. Oleh karena itu, tim dosen memberikan solusi mesin chopper bertenaga surya yang sesuai kebutuhan. Fungsi chopper yang menggunakan energi surya ini bisa melakukan produksi rata-rata selama empat jam dalam sehari, dengan kapasitas mencacah mencapai 200 kilogram per jamnya.

Baca Juga:  Tim Ubaya Riset Kebutuhan dan Kelayakan Ekonomi Radial Road Surabaya Barat

“Jadi, para peternak bisa mengolah pakan yang sudah menjadi cacahan halus tersebut yang dicampur dengan prebiotik. Kemudian, menyimpannya agar dapat dikonsumsi saat musim kemarau. Sehingga, para peternak tidak akan kekurangan stok pakan ternak pada musim panas,” jelasnya.

Hariyo menjelaskan, kelebihan mesin chopper ini tidak bergantung pada supply listrik PLN. Peternak dapat langsung menggunakan energi surya dari matahari, bahkan baterai bisa di-charge secara otomatis. Konstruksi mesinnya juga sederhana dan kuat sehingga mudah dalam perawatan.

Baca Juga:  KAI Luncurkan KA Ekonomi New Generation, Tempat Duduk Lebih Nyaman dan Tidak Lagi Tegak

Motor listrik chopper dilengkapi pengatur kecepatan putaran motor yang bisa mengatasi lonjakan arus listrik di awal pengoperasian. Bahkan, pengatur kecepatan putaran motor juga bisa diatur frekuensinya.

“Dalam praktiknya, peternak tinggal menyalakan tombol ON-OFF saja dalam mengoperasikan chopper tanpa perlu melakukan setting pada pengatur kecepatan putaran motor,” ungkapnya.

Menurut Hariyo, proses pengerjaan mesin chopper yang menghabiskan waktu kurang lebih delapan bulan ini dimulai sejak November 2022 hingga Juli 2023.

“Pengerjaan dalam mengatasi lonjakan arus awal pengoperasian dan modifikasi motor listrik pun dilakukan di laboratorium Manufaktur dari Mechanical Engineering Department dengan melibatkan beberapa tenaga kependidikan PCU juga,” pungkasnya. (aci)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *