Gubernur Jawa Timur Apresiasi Ekspor Perdana Rumput Laut dari Jabon Sidoarjo ke Australia

SIDOARJO, SURYAKABAR.com – Koperasi Rumput Laut Agar Makmur Sentosa Desa Kedungpandan, Kecamatan Jabon, Sidoarjo berhasil mengekspor rumput laut ke ULUU Australia. Ekspor rumput laut jenis gracilaria ini merupakan pertama kalinya.

Prosesi ekspor dihadiri Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa, Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor, Konsulat Australia Lauren Adams dan Direktur Jenderal Perikanan Budidaya, Kementerian Kelautan dan Perikanan TB. Heru Rahayu.

Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa mengatakan, ekspor rumput laut ini sesuai green ekonomi dengan peluang pendapatan tambak yang digunakan budidaya rumput ini bisa mencapai ratusan juta dengan sistem pertanian tumpang sari.

Baca Juga:  Produk Makanan Olahan UMKM Sidoarjo Ekspor ke Malaysia

“Jadi tidak hanya rumput laut saja, tapi juga bisa untuk bandeng dan udang. Kalau ini terus dikembangkan akan lebih sejahtera. Sekarang juga sudah disiapkan hilirisasi-nya dari pemerintah,” jelasnya, Jumat (4/8/2023).

Lauren Adams mengatakan, pihaknya sangat senang dan akan terus mendukung ULUU sebuah perusahaan Startup Western Australia yang sangat inovatif dan bergerak di bidang renewable biomaterial dengan cara carbon negative.

“Rencananya mereka investasi di Jawa Timur dengan membangun pabrik di tahun 2024. Kami terus berkomitmen kerjasama dengan Koperasi Agar Makmur Sentosa dan komunitas daerah Sidoarjo untuk meningkatan budidaya rumput laut,” jelasnya.

Baca Juga:  Pertamina Gandeng Kemendag Fasilitasi UMKM, Perkuat Program UMK Academy

Menurutnya, Australia dan Indonesia sudah cukup lama bekerjasama untuk mendukung inovasi dalam upaya mengatasi tantangan lingkungan termasuk melalui Partnership for Australian-Indonesia Research mengenai budidaya rumput laut dan Plastic Innovation Hub yang juga didukung CSIRO.

“Kami sangat apresiasi misi sosial dan komersial ULUU dan saya optimistis sekali upaya mereka akan ada kontribusi positif kepada upaya dua negara kami menuju Net Zero dan sustainable secara umum,” terangnya.

Sementara itu Ketua Koperasi Rumput Laut Agar Makmur Sentosa, Hery Sudarmono mengatakan, ada sekitar 15 ton rumput laut gracilaria yang di ekspor ke Australia. Pada pertengahan Mei 2023 lalu, pihaknya juga mengekspor 25 ton rumput laut ke China.

“Ekspor ini untuk pre-production yang ada di pabrik ULUU Australia. Karena orientasi kami bersama JV Sea Sae Indonesia akan membangun pabrik sendiri di Indonesia di tahun 2024,” kata Hery.

Ia menambahkan, kemampuan produksi Koperasi Rumput Laut Agar Makmur Sentosa sekitar 300 ton per bulan. Untuk kebutuhan pasar rumput laut gracilaria di China tahun depan bisa mencapai 250 ton per bulan.

Sedangkan dari ULUU Australia di 2024 sekira 90 ton dan 2025 diproyeksikan naik menjadi 300 ton.

“Market untuk rumput laut gracilaria ini cukup terbuka, ya. Tinggal kita di sini yang harus terus menjaga suplai dan kualitas produk,” ungkapnya.

Selain orientasi pasar ekspor, kebutuhan pasar rumput laut gracilaria dalam negeri cukup tinggi. Koperasi Agar Makmur Sentosa sudah menjalin kerjasama dengan beberapa industri di Indonesia.

Saat ini Koperasi Rumput Laut Agar Makmur Sentosa memiliki areal budidaya seluas 1.200 ha dengan jumlah 150 petani lebih. Ia menargetkan sebanyak 1.000 ton rumput laut di 2024.

“Untuk menjaga kualitas produk, kita juga melakukan pembinaan terhadap para petani rumput laut,” imbuhnya. (sat)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *