PLN Nusantara Power Kucurkan Rp 1,2 Miliar Bantu Atasi Stunting

SURABAYA, SURYAKABAR.com – Kasus stunting di Indonesia masih menjadi perhatian berbagai pihak. Tak terkecuali bagi PLN Nusantara Power (PLN NP) yang berkomitmen membantu mengatasi stunting di Indonesia melalui program Corporate Social Responsibility (CSR) PLN Peduli by PLN Nusantara Power dengan menyiapkan dana sebesar Rp 1,2 miliar.

Direktur Utama PLN Nusantara Power, Ruly Firmansyah, mengatakan, program CSR PLN Peduli by PLN Nusantara Power tersebut tersebar di berbagai Unit Pembangkit (UP) di Pulau Jawa.

Seperti, UP Muara Tawar (Bekasi), UP Muara Karang (Jakarta), UP Gresik, UP Paiton (Probolinggo), UP Cirata, UP Brantas (Malang).

Ruly menegaskan, PLN NP berkomitmen meningkatkan gizi pada anak-anak dan masyarakat yang berdomisili di sekitar unit pembangkit tersebut.

Baca Juga:  PLN Nusantara Power Produksi 180,9 GWh dari Co-firing di Semester I 2023
Baca Juga:  Dorong Pariwisata Indonesia Timur, PLN NP Kelola PLTMG Flores dan Ternate

“Sepanjang 2022-2023, kami telah berpartisipasi dalam menangani gizi buruk. Sebanyak 3.171 penerima manfaat telah mendapatkan program edukasi kesehatan bagi ibu dan anak. Selain itu, kami juga telah membangun 223 fasilitas air bersih dan 78 MCK yang tersebar di berbagai titik,” ungkap Ruly dalam keterangannya di Surabaya, Kamis (27/7/2023).

Menurut Ruly, PLN NP memberikan empat jenis program unggulan, yang terdiri atas edukasi kesehatan dengan tujuan memberikan konseling kepada orang tua balita stunting untuk memaksimalkan penanganan stunting di desa. Selain itu, di dalamnya juga termasuk capacity buidling kepada Kader Rumah Gizi Gampong serta pelatihan pembuatan makanan tambahan untuk balita (PMT).

Baca Juga:  Hotel Aston Sidoarjo Sediakan Produk UMKM sebagai Sajian Para Tamu

“Terdapat berbagai variasi bentuk program CSR kami yang bergantung dari karakteristik kebutuhan di masing-masing daerah. Seperti dropping air bersih, pembangunan rumah gizi yang merupakan sarana fasilitas dasar untuk meningkatkan gizi anak. Total dana yang telah kami bantukan untuk menangani gizi buruk ini mencapai Rp 1,2 miliar yang terbagi-bagi di unit pembangkit kami,” terang Ruly.

Program kedua adalah pemberian nutrisi yang diberikan kepada balita yang terindikasi stunting selama empat kali dalam satu bulan dalam jangka waktu enam bulan hingga satu tahun.

Hal ini juga dibarengi program ketiga, yaitu sarana fasilitas basic seperti pemberian peralatan monitoring/ pengukuran perkembangan tumbuh kembang anak yang berstandar SNI dan sesuai rekomendasi dari Dinas Kesehatan setempat.

“Program yang terakhir adalah program pemberdayaan ekonomi untuk peningkatan kesejahteraan rakyat melalui pemberdayaan Ibu PKK desa dengan melibatkan Ibu PKK desa dalam pembuatan asupan stunting,” pungkasnya. (aci)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *