Membanggakan Tim Research SMA Progresif Bumi Shalawat Sabet 4 Juara Internasional
SIDOARJO, SURYAKABAR.com – Apa yang dicapai Tim Research SMA Progresif Bumi Shalawat ini sangat membanggakan, bukan hanya untuk Kabupaten Sidoarjo, namun Indonesia.
Bagaimana tidak, empat tim researchnya mampu memborong dua medali emas dan dua special award di ajang bergengsi International World Invention Competition and Exhibition (WICE) yang diselenggarakan Segi University Kota Damansara Malaysia, 25-30 September 2022.
Tim pertama yang meraih medali emas dalam WICE 2022 ini beranggotakan Bradie Naradithya Rifiyansah, Rizqullah Kukuh Syah Nabiha dan Aysar Riski Saguna.
Melalui judul penelitiannya “Characterization and Analysis of Bioplastics Made From Avocado Seeds Starch With Addition of Glycerol From USED Cooking Oil” mereka mampu mengalahkan puluhan tim lain dari beberapa negara. Pada penelitian ini dihasilkan inovasi produk plastik yang ramah lingkungan.
“Kami mengembangkan produk plastik berbahan dasar pati yang diambil dari ekstrak biji alpukat dan gliserol yang diambil dari minyak jelantah. Biasanya pati diambil dari singkong, namun pemilihan biji alpukat sebagai bahan pati pada penelitian kami, karena biji alpukat merupakan limbah yang biasanya langsung dibuang tidak dimanfaatkan kembali dan Indonesia merupakan negara ke lima penghasil alpukat terbesar di dunia,” terang Ketua Tim Rizqullah Kukuh Syah Nabila, Rabu (5/10/2022) siang.
BACA JUGA:
Ia menambahkan, gliserol diambil dari minyak jelantah bukan dari gliserol kimia, karena selain minyak jelantah merupakan limbah, gliserol kimia memiliki kandungan alkohol lebih tinggi daripada gliserol dari minyak jelantah. Jika gliserol tinggi alkohol, maka produk plastik yang dihasilkan akan merusak tanah.
“Hingga saat ini sampah plastik masih menjadi problem lingkungan, karena butuh waktu lama untuk penguraiannya. Nah temuan kami ini bisa menjadi cara menjaga lingkungan,” imbuhnya.
Tim kedua yang juga meraih medali emas beranggotakan Siti Qalimatus Zahra, Arranib Zulfa Hamidah, dan Leila Nur Amalia.
Penelitian mereka berjudul “Utilization of Coconut Shell as a Carbon Catalyst in Hydrolisis Reaction for Hydrogen Production”. Pada penelitian ini menghasilkan katalis hidrogen untuk mempercepat produksi gas hidrogen sebagai alternatif bahan bakar pengganti BBM.
“Penelitian kami bertujuan untuk mengoptimalisasi produksi hidrogen. Mengapa menurut kami mengoptimalisasi produksi merupakan hal yang krusial? Ini dikarenakan stok energi fosil yang menipis, sehingga menyebabkan harga BBM meningkat setiap tahunnya. Penggunaan energi fosil juga mengakibatkan dampak buruk bagi lingkungan seperti emisi karbon dioksida yang menyebabkan pemanasan global,” kata Ketua Tim Arranib Zulfa Hamidah.
Ia melanjutkan, pada penelitian ini, timnya juga memanfaatkan limbah aluminium kaleng dan batok kelapa yang sulit terdekomposisi sebagai bahan utamanya. Produksi listrik melalui reaksi hidrolisis aluminium dapat menghasilkan listrik dengan air dan panas sebagai produknya, sehingga tidak menghasilkan emisi gas.
Ajang ini diikuti 25 negara dan lebih dari 250 tim. “Tentunya berkompetisi dengan siswa-siswi terbaik dari seluruh penjuru dunia menjadi suatu tantangan terbesar bagi kita,” tutur Ali Sofyan dan M Syarifuddin, guru pembimbing tim riset di SMA Progresif Bumi Shalawat.
Mereka mengatakan akan terus mengembangkan kemampuan tim research dengan temuan-temuan yang bukan hanya berhenti pada temuan penelitian saja, namun juga berguna bagi masyarakat. Temuan-temuan peneliti muda tim reseach SMA Progresif Bumi Shalawat ini telah mendapatkan hak cipta untuk pengembangan selanjutnya. (sat)