Murid SMA Muhammadiyah 1 Taman Sidoarjo Kembali Raih Penghargaan Internasional

SIDOARJO, SURYAKABAR.com – Prestasi gemilang kembali ditorehkan murid SMA Muhammadiyah 1 Taman (Smamita) Sidoarjo. Kali ini 10 muridnya berhasil menyabet medali emas dan medali perak pada kancah internasional ‘World Youth Invention and Innovation Award 2022’.

Sepuluh siswa tersebut terbagi dalam dua tim. Tim pertama terdiri dari Rahma Erlinda, Astry Fatikhatuz, Intan Widya Nur Azizah, Maulidya Fatimatus Zahro, dan Nabila Putri Maulidya. Kelimanya merupakan siswa kelas XI IPA 3 yang berhasil meraih medali emas dengan riset bertajuk ”Pengembangan proyek hand sanitizer ocium bacilium extract sebagai implementasi kurikulum mandiri P5”.

Sementara itu tim kedua terdiri dari Azizah Karmitha Suhada (XI IPA 1), Rahma Tiara Amalia (XI IPA 1), Retjingga Kumala Merlita (XII IPA 4), Fahila Pratiwi Kohar (XII IPA 5) dan Nasya Azzahra Putra (XII IPA 4) yang berhasil meraih medali perak dengan tajuk ”Pengembangan media informasi berbasis instagram @thehealtyminds untuk kesehatan mental siswa guna meminimalisir dampak cyber bullying”.

Kompetisi tingkat internasional ini diikuti tim dari 26 negara yang diselenggarakan di UIN Sunan Kalijaga Jogjakarta selama lima hari, dimulai 22 Agustus hingga 26 Agustus 2022.

BACA JUGA:

smamita1

Kepala Sekolah Smamita, Edwin Yogi mengaku bangga sepuluh anak didiknya berhasil meraih penghargaan penemuan dan inovasi pemuda dunia 2022.

”Ini adalah lomba karya ilmiah dengan tiga ekstra yang difokuskan, karya tulis ilmiah, tapak suci dan film. Karya ilmiah ini arahnya pada kegiatan-kegiatan internasional, karena jika kembali pada tujuan dan visi misi Smamita sampai 2026 menjadi sekolah yang familiar globalisasi, dunia internasional, hubungan internasional, kerjasama internasional dan lain sebagainya,” jelasnya, Rabu (7/9/2022).

Ia berharap raihan ini menjadi pemicu semangat anak-anak didiknya. ”Ini menjadi jalan pertama kita masuk di dunia internasional, sehingga tidak canggung karena sudah biasa berinteraksi dengan orang asing, berkolaborasi dengan orang asing, termasuk berkompetisi dengan orang asing,” terangnya.

Menurut Edwin, melalui capaian ini, pihak sekolah akan terus membina dan membimbing semua siswanya agar bisa lebih berprestasi di kancah internasional, sehingga mampu menorehkan prestasi kembali pada kompetisi penelitian bergengsi di kalangan pelajar dunia.

Baktiar, guru pembimbing tim pertama yang mengusung hasil penelitian pembersih tangan berbahan utama dari ekstrak daun kemangi mengatakan, daun ini mengandung senyawa anti bakteri.

“Berawal dari lanjutan penelitian hand sanitizer yang dinilai lebih praktis daripada mencuci tangan dengan air dan sabun. Oleh karena itu bagaimana membuat hand sanitizer yang berbahan alami,” ucapnya. (sat)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *