Olimpiade Tokyo 2020
Eko Yuli Lanjutkan Tradisi Raih Medali di Olimpiade, Empat Olimpiade Terus Raih Medali
SURYAKABAR.com – Luar biasa perjuangan lifter Eko Yuli Irawan. Turun di kelas 61 kg putra angkat berat Olimpiade Tokyo 2020, Eko Yuli Irawan sukses merebut medali perak Olimpiade Tokyo 2020, Minggu (25/7/2021).
Eko Yuli bersaing ketat dengan lifter China Li Fabin yang menyabet medali emas di nomor ini. Pada angkatan snatch Eko Yuli langsung mengambil angkatan pertama 137 kg. Eko Yuli sukses mengangkat 137 kg.
Pada angkatan pertama Li Fabin juga mengangkat 137 kg. Li Fabin gagal. Baru pada angkatan kedua Li Fabin sukses.
Pada angkatan ketiga Li Fabin mengangkat 141 kg, dia sukses. Angkatan Li Fabin ini masih di bawah rekor dunia atas nama miliknya yakni 145 kg yang dia cetak di Pattaya, Thailand pada 19 September 2019.
Sementara Eko Yuli pada angkatan kedua menaikkan angkatan menjadi 141 kg, Eko Yuli gagal. Pada angkatan ketiga, Eko Yuli kembali gagal.
Persaingan ketat antara Eko Yuli dan Li Fabin kembali terjadi di angkatan clean and jerk. Eko Yuli mengawali angkatan 165 kg. Hasilnya, Eko Yuli sukses.
BACA JUGA:
Melihat keberhasilan Eko Yuli pada angkatan pertama clean and jerk, Li Fabin yang awalnya akan mengambil angkatan pertama 172 kg mengubah strategi dengan menurunkan angkatan menjadi 166 kg. Li Fabin sukses pada angkatan pertama clean and jerk. Pada angkatan kedua Li Fabin mengambil angkatan 172 kg. Li Fabin kembali berhasil.
Menyisakan dua angkatan clean and jerk, posisi Eko Yuli sudah aman minimal merebut medali perak. Itu sebabnya, pada angkatan kedua Eko Yuli memilih strategi dengan mengambil angkatan seberat 177 kg. Ini dilakukan dengan harapan untuk melampaui total angkatan Li Fabin yakni 313 kg. Namun, pada angkatan kedua dan ketiga Eko Yuli gagal.
Kegagalan Eko Yuli mengangkat 177 kg ini membuat rekor dunia clean and jerk miliknya yakni 174 kg yang dia cetak di Turkmenistan pada 3 November 2018 belum terpecahkan.
Li Fabin yang sudah memastikan merebut medali emas berusaha memecahkan rekor dunia milik Eko Yuli tersebut. Itu sebabnya, pada angkatan ketiga atau terakhir, Li Fabin mengangkat beban seberat 178 kg, namun gagal.
Dengan hasil itu total angakatan Li Fabin 313 kg dengan rincian angkatan snatch 141 kg dan clean and jerk 172 kg. Sementara total angkatan Eko Yuli 302 kg yang didapat dari angkatan snatch 137 kg dan clean and jerk 165 kg.
Medali perunggu nomor ini direbut Igor Son dari Kazakhstan dengan total angkatan 294 kg. Rinciannya angkatan snatch 131 kg dan clean and jerk 163 kg. Raihan medali itu menunjukkan nomor 61 kg putra didominasi lifter Asia.
Bagi Eko Yuli sukses ini meneruskan tradisi meraih medali di olimpiade. Sebelumnya Eko Yuli meraih medali perunggu di Olimpiade Beijing 2008 dan Olimpiade London 2012 serta medali perak di Olimpiade Rio de Janeiro 2016.
Medali perak di Olimpiade Tokyo 2020 juga sangat spesial bagi Eko Yuli, karena sebagai kado ulang tahunnya ke 32 pada, 24 Juli 2021.
Bagi kontingen Indonesia, medali dari Eko Yuli ini merupakan medali kedua di Olimpiade Tokyo 2020. Sebelumnya, lifter Windy Cantika Aisah meraih medali perunggu di kelas 49 kg putri. (es)