Pilkada Surabaya
Meski Mundur, Armuji Bersedia Maju Pilkada Surabaya jika Diperintah Megawati

SURABAYA, SURYAKABAR. com – Mundur selangkah untuk maju seribu langkah. Itulah motto politisi senior PDI-P Armuji menyikapi Pilkada Surabaya 2020 yang digelar 9 Desember 2020.

Meski sudah menyatakan mundur dari pencalonannya sebagai bakal calon wakil wali kota (bacawawali) pada Pilkada Surabaya 2020, Sabtu (4/7/2020), namun Armuji yang berpasangan dengan Eri Cahyadi (ErJi)
menyatakan tetap patuh dan siap menjalankan semua perintah partai.

Untuk itu, kalau DPP atau Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri memintanya maju di Pilkada Surabaya, Armuji menyatakan kesiapannya untuk menjalankan tugas atau perintah partai tersebut.

“Kalau DPP atau Ibu Megawati memerintahkan seperti itu, saya bersedia dan tegak lurus akan mematuhi perintah partai dan akan bekerja dengan baik,” ujar Armuji, Rabu (8/7/2020) malam.

Bahkan, Cak Ji, panggilan Armuji, yang memiliki modal elektoral, yakni meraih suara terbanyak pada Pileg 2019 di daerah pemilihan (dapil) Jatim 1 (Surabaya) dengan 136.308 suara, yakin bisa memenangi pilkada mendatang.

“Saya akan bekerja baik dan Insya Allah menang. Karena itu, saya mohon doa restu warga Surabaya,” tandas Cak Ji.

Lebih jauh, anggota DPRD Jatim ini menyatakan jika rekom DPP PDI-P untuk Pilkada Surabaya sampai sekarang ini kini belum turun. Menurut Cak Ji, semua tidak ada yang tahu kapan rekom itu akan diberikan DPP. “Itu domain DPP dan Ibu Megawati. Jadi, sampai sekarang tidak ada yang tahu kapan rekom itu diumumkan dan diberikan kepada siapa,” ungkapnya.

Ditanya apakah mundurnya dari pencalonan bacawawali karena alasan politik? Cak Ji dengan tertawa menyatakan tidak benar. Dirinya hanya ingin konsentrasi membantu masyarakat yang terdampak Covid-19. Apalagi kasus di Surabaya cukup tinggi.

“Tidak ada itu politik atau jegal menjegal. Itu hanya bumbu-bumbu politik saja. PDI-P Surabaya tetap solid kok,” ujarnya.

Karena itu, Cak Ji menegaskan, siapa pun yang direkom DPP nanti, semua akan menerima dengan legowo, termasuk dirinya. “Siapa pun yang ditugaskan partai, saya legowo. Bahkan, saya akan membantu memenangkannya. Sekali lagi saya patuh kepada perintah DPP dan Ibu Megawati,” imbuhnya.

BACA JUGA:

Ditanya soal peta politik di internal PDI-P? Cak Ji menjelaskan, semua mengalir saja. Artinya, jika rekom itu sudah diumumkan DPP, maka semua struktural, mulai dari DPC, PAC, dan anak ranting akan bersatu untuk memenangkan calon yang mendapat rekom tersebut. “Ini sudah teruji beberapa kali di pilkada Surabaya,” urai Cak Ji.

Sementara peneliti senior Surabaya Survey Center (SSC) Surokim Abdussalam mengaku kaget mendengar kabar jika Armuji mundur dari pencalonannya sebagai bacawawali. Padahal politisi senior itu memiliki modal elektoral cukup penting, yakni memperoleh suara tertinggi di dapil Jatim 1 pada Pileg 2019. Apalagi Cak Ji merupakan kader utama di Surabaya.

“Ya kami menghormati keputusan Pak Armuji. Dan alasan mundurnya juga masuk akal, yakni membantu masyarakat yang terdampak Covid 19. Ini perlu diapresiasi banyak pihak. Tapi yang jelas semua calon tetap punya peluang sama,” jelasnya.

Menurut dia, kendati Pilkada Surabaya kelasnya kabupaten/kota, tapi sesungguhnya masuk kategori liga satu pilkada di Indonesia yang akan menjadi ajang perebutan kuasa simbolik partai. Sehingga tekanannya cukup tinggi. “Pilkada Surabaya ini berat. Di sana sini ada konflik dan itu bisa dibaca dari luar,” ungkapnya.

Soal belum turunnya rekom PDI-P untuk Pilkada Surabaya, Surokim menyatakan, jika momen ini ditunggu banyak orang, mengingat KPU segera membuka pendaftaran.

Menurut dia, DPP PDI-P tak seharusnya mengumumkan rekom saat last minute. Sebab calon yang direkom nanti tentu butuh persiapan, dan biasanya butuh waktu di atas enam bulan untuk sosialisasi ke masyarakat.

Dia menilai persaingan di Pilkada Surabaya nanti sangat sengit di internal partai atau calon yang dilirik PDI-P. Ini menarik dan semua masih menunggu.

“Ya saya kira Ibu Megawati tidak akan melepas Surabaya yang selama ini didominasi PDI-P. Siapa pun calon yang direkom akan menjadi sebuah kehormatan baik kader maupun non kader pada pilkada langsung di Surabaya,” tuturnya.

Lebih jauh, Surokim menandaskan, calon yang memiliki daya saing kuat ke bawah (akar rumput) dan ke atas, artinya punya koneksi atau hubungan kuat ke DPP, peluangnya akan besar untuk mendapatkan rekom. (be)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *