Bamag LKKI Menilai Desa Wage, Taman, Sidoarjo Mampu Tangani Corona

SIDOARJO, SURYAKABAR.com – Badan Koordinasi Antar-Gereja (Bamag) Lembaga Keagamaan Kristen Indonesia (LKKI) mengapresiasi Tim Gugus Tugas, Desa Wage, Kecamatan Taman, Sidoarjo dalam penanganan Covid-19 di daerahnya.

Langkah tim dalam menangani wabah tersebut dinilai baik. Dengan segera memetakan wilayah yang terpapar. Dengan segera juga melakukan penanganan, melakukan tracing. Ini baik mulai tingkat RT maupun RW. Padahal, daerah tersebut sempat menjadi wilayah yang terparah terkait wabah corona di Kecamatan Taman.

Namun, posisi terparahnya saat ini malah digantikan daerah di Kecamatan Taman lainnya. Terhitung Selasa (7/7/2020) data warga yang terkonfirm corona di Wage ada 40 orang.

Ketua Bamag-LKKI Agus Susanto mengatakan, daerah tersebut dipilih sebagai kajian karena model wilayahnya. Daerah tersebut merupakan salah satu pusat urban, berpotensi menjadi episentrum corona. Tapi, tingkat paparan wabah tersebut saat ini melandai.

“Kajian sementaranya, wilayah Wage bisa berpotensi besar, corona bisa saja melanda daerah itu. Tapi kami apresiasi langkah tim gugus yang mampu menekan angka sebaran corona di situ,” katanya kepada awak media termasuk suryakabar.com, Rabu (8/7/2020).

BACA JUGA:

Menurut Agus, sapaan akrab Agus Susanto, di daerah Wage, komposisinya unik. Karena menjadi salah satu daerah urban, yang 90 persen penduduknya merupakan pendatang, dan sisanya 10 persen warga asli. Selain itu, juga berdiri dua perusahaan besar PT Maspion dan PT Ispat Indo.

“Kawasan mana saja yang berpotensi terpapar corona, langsung bergerak. Bahkan sebelum adanya kasus corona wilayah dipetakan. Dan berlanjut langkah preventif berjalan. Seperti penyemprotan disinfektan hingga membentuk kampung tangguh,” terangnya.

bamag 1

Ia menambahkan, wilayah Wage tercatat ada sekitar 23 ribu jiwa. Sebagian penduduknya beraktivitas di luar Sidoarjo, bekerja atau lainnya. Terdapat kawasan kuliner juga, pasar, serta pusat keramaian lain. Tapi, kemampuan mengendalikan corona cukup baik. Salah satu caranya yaitu pemetaan wilayah, tracing lingkungan.

“Metode yang digunakan Desa Wage ini bisa menjadi percontohan nasional. Langkah preventif yang diutamakan. Dengan tracing lingkungan, desa semakin cepat menekan sebaran corona,” imbuhnya.

Kepala Desa (Kades) Wage Bambang Heri Setiono mengatakan, sebelum adanya upaya tracing wilayah, corona terus melonjak. Sebaran wabah sempat menjadikan Wage di posisi pertama di Kecamatan Taman.

“Di sini padat penduduk. Wilayah yang berpotensi terpapar segera dipetakan, ditracing. Upaya penekanan sebaran Covid-19 juga dilakukan dengan metode lain yakni, pengetatan jam malam, yang melanggar ditertibkan. Misalnya warkop harus tutup pukul 22.00 WIB,” tandasnya. (sty)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *