Ketua NU Surabaya: Almarhum KH Masykur Hasyim Singa Podium yang Luar Biasa
SURABAYA, SURYAKABAR.com – Warga Nahdlatul Ulama (NU) khususnya di Jawa Timur kembali kehilangan sosok ulama dan tokoh panutan dengan berpulangnya KH Masykur Hasyim, Kamis (2/4/2020) ba’da sholat Subuh.
Dimata para kader NU, almarhum KH Masykur Hasyim yang juga pernah menjabat sebagai Ketua Banser Gerakan Pemuda Ansor dan Ketua Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Jawa Timur banyak memberikan tauladan dan tausiyah dalam mengemban amanah organisasi. Seperti halnya diungkapkan Ketua NU Surabaya, KH Dr Ahmad Muhibbin Zuhri,MAg.
“Kiai Masykur Hasyim adalah seorang aktivis, politisi dan singa podium yang luar biasa. Sebagai aktivis, beliau ditempa menghadapi berbagai konflik. Sejak di Ansor, ia mampu menunjukkan kapasitas kepemimpinannya, hingga akhirnya ia pun sukses menapaki karier di dunia politik melalui PPP,” katanya.
Muhibbin mempunyai banyak kesan bersama KH Masykur Hasyim. “Saya kenal beliau adalah sosok yang menyenangkan. Sebagai senior, dia bisa berkomunikasi baik dan akrab dengan para juniornya. Saya memiliki kesan tersendiri bagaimana beliau sangat menghargai gagasan dan sikap anak muda seperti saya dalam banyak diskusi, meskipun saya tahu beliau sarat dengan pengalaman,” urainya.
BACA JUGA:
- Puncak Harlah NU Di Surabaya, Beri Penghargaan Mall TP, Radio Yasmara hingga Pembekalan Peserta MKNU
Muhibbin Zuhri menceritakan, NU Surabaya merasakan kebanggaan dan mempunyai semangat baru tatkala dirinya dilantik bersama almarhum KH Masykur Hasyim yang juga mengemban sebagai Mustasyar(Penasehat) di kepengurusan NU Kota Surabaya.
“Saat itu saya merasa memiliki vitalitas baru dengan kesediaan pejuang seperti beliau bersama-sama kembali ke rumah perjuangan NU Bubutan. Tampaknya beliau juga sangat at home, sehingga ditengah usianya yang sudah semakin senja, beliau masih sangat aktif dalam kegiatan-kegiatan PCNU,” ujarnya.
Sekarang beliau dipanggil pulang ke Hadirat Allah dalam statusnya masih sebagai pengkhidmah NU. Semoga dikumpulkan dengan arwahus-sholihin, para Muassis Jamiyah NU. (mer)
