Status Tanggap Darurat, Pemerintah Dirikan Dapur Umum, Tenda Pengungsian dan Pompa Air
SIDOARJO, SURYAKABAR.com – Dapur Umum didirikan di dekat Balai Desa Kedungbanteng Kecamatan Tanggulangin Sidoarjo yang dalam sekitar sebulan terakhir dilanda banjir. Di tempat yang lebih tinggi juga didirikan tenda pengungsian.
Sekitar sebulan terakhir beberapa desa di Tanggulangin dilanda banjir. Status Tanggap Darurat Bencana ditetapkan. Pemerintah semakin maksimal melakukan upaya penanganan.
Di dapur umum disiagakan sejumlah personel Tagana, BPBD, Dinas Sosial, dan sebagainya. “Setiap hari rata-rata kami menyediakan 3.000 porsi. Dibagikan tiga kali, pada pagi hari, siang, dan malam,” ujar M Zainul Fanani, Koordinator Tagana Sidoarjo, Jumat (21/2/2020) sore.
Rencananya, dapur umum disiaga selama 14 hari sejak didirikan, Rabu (19/2/2020).
BACA JUGA:
Sementara, pemerintah telah berupaya mengurai debit air yang menggenangani kawasan tersebut dengan menyediakan enam pompa. Tiga pompa diletakkan di kawasan Desa Kedungbanteng, dan tiga lainnya di daerah Kedungpeluk.
Camat Tanggulangin, Sabino Mariano mengatakan, para relawan dan sejumlah instansi terkait telah berupaya mengurangi debit air. Genangan air masih berdampak pada jalanan, permukiman, dan ladang sawah warga.
“Ada sejumlah pompa telah dioperasikan, untuk mengurangi debit air. Bahkan, rencananya ada penambahan pompa. Upaya sudah dimaksimalkan, untuk mengurangi beban warga,” kata Sabino Mariano saat ditemui awak media termasuk suryakabar.com, Kamis (20/2/2020) petang.
Menurut dia, beberapa kawasan yang terdampak banjir sudah berkurang. Saat ini, ketinggian air sudah turun, sekitar 10 sampai 15 centi meter. Namun, upaya normalisasi akan terus dilakukan.
“Semua siap membantu, mulai relawan, BPBD, pejabat kelurahan setempat terus bersiaga. Berbagi tugas, jika sewaktu-waktu diminta warga yang membutuhkan,” terangnya.
Ia menambahkan, segala bentuk upaya bisa sesuai yang diharapkan. Sebab, curah hujan yang tinggi dan kurangnya daerah resapan akan memperparah genangan air. (sty)