Liga 3 Jatim 2019
Batal dapat Penalti, Persida Ditahan Pamekasan FC

SIDOARJO, SURYAKABAR.com – Persida Sidoarjo menutup laga kandang Grup D Liga 3 Jatim 2019 dengan hasil imbang 0-0 saat menjamu Pamekasan FC di Stadion Jenggolo Sidoarjo, Sabtu (19/10/2019).

Hasil imbang ini tetap menempatkan Persida di posisi keempat klasemen sementara mengumpulkan sembilan poin, hasil dua kali menang, tiga kali imbang dan dua kali kalah.

Persida menyisakan satu laga melawan tuan rumah Suryanaga Connection, Jumat (25/10/2019). Kemenangan menjadi harga mati bagi Persida jika ingin lolos ke babak berikutnya. Itu pun nasib Persida masih ditentukan laga lain saat Persesa Sampang menjamu PS Kota Pahlawan, Sabtu (26/10/2019).

PS Kota Pahlawan saat ini mengumpulkan 14 poin dan dipastikan lolos. Satu tiket lainnya dari Grup D diperebutkan Persesa dengan Persida.

Persesa saat ini menghuni posisi kedua klasemen sementara mengumpulkan 12 poin dengan sisa satu laga menjamu PS Kota Pahlawan. Hasil imbang sudah cukup bagi Persesa untuk mendampingi PS Kota Pahlawan lolos ke babak berikutnya.

Pelatih Persida, Sunarno mengakui beban tim asuhannya pada kompetisi musim ini cukup berat. Ini karena, mayoritas pemainnya berusia muda.

“Rata-rata pemain kami kelahiran 2001. Mereka belum memiliki ketenangan ketika masuk daerah pertahanan lawan. Seperti tadi, anak-anak sering melakukan tendangan jarak jauh. Padahal, bola masih mungkin untuk didorong lagi,” kata Sunarno menjawab suryakabar.com, Sabtu (19/10/2019).

Bentrok Persida kontra Pamekasan FC berlangsung dalam tensi tinggi. Beberapa kali terjadi benturan pemain dari kedua tim. Imbasnya, tiga pemain Persida diganjar kartu kuning, Sandy Satria menit 18, Bahrul Fuad Farhan menit 35 dan Muhammad Sulton menit 66, sementara dua pemain Pamekasan FC juga dihukum kartu kuning, Rayndi Putra menit 9 dan Rama Setia Syahbani menit 67.

Kubu Persida sempat dibuat kecewa atas keputusan wasit Adi Khusaini dari Gresik. Ini setelah wasit Adi Khusaini menunjuk titik penalti, menyusul pelanggaran pemain Pamekasan FC yang menjatuhkan pemain Persida di dalam kotak penalti.

Namun, keputusan itu dibatalkan dan diubah menjadi tendangan bebas dari luar kotak penalti, gara-gara asisten wasit mengangkat bendera, ketika terjadi pelanggaran di dalam kotak penalti tersebut.

“Yang jelas kami kecewa, masak awalnya menunjuk titik penalti, setelah tahu asisten wasit mengangkat bendera dan kemudian berdiskusi dengan asisten wasit, keputusannya berubah menjadi tendangan bebas,” paparnya. (es)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *