Sekolah di Wonoayu Sidoarjo ini Bebas Sampah Plastik

SIDOARJO, SURYAKABAR.com – Penanganan sampah merupakan tanggung jawab bersama, baik pemerintah, swasta, maupun sekolah. Seiring bertambahnya penduduk di Sidoarjo, maka makin bertambah pula volume sampah yang dihasilkan.

Problem sampah menjadi isu global, karena berdampak buruk kepada kehidupan. Plastik tidak bisa diurai, karena butuh puluhan tahun hingga benar-benar hancur. Masalah sampah plastik menjadi perhatian tersendiri bagi pemerintah saat ini hingga muncul gerakan anti-sampah plastik pada kehidupan sehari-hari.

Upaya menjaga kebersihan lingkungan sekolah dan terbebas dari sampah plastik juga mendorong sekolah Madrasah Tsanawiyah Yayasan Pendidikan dan Sosial Ma’arif (MTs YPM) 1 Wonoayu Islamic Billingual School, menerapkan aturan sekolah bebas sampah plastik.

Aturan ini mulai diberlakukan pihak sekolah sejak tahun ajaran baru, agar para siswa tidak membuang sampah terutama plastik di lingkungan sekolah.

Kepala MTs YPM 1 Wonoayu Islamic Billingual School, Suhardi mengatakan, aturan ini dikeluarkan pihak sekolah mengingat masih banyak sampah plastik berada di dalam kelas maupun lingkungan sekolah. Sehingga pihaknya melarang siswa membawa makanan yang bersampul plastik ke dalam kelas maupun lingkungan sekolah.

“Sebelum menerapkan aturan tersebut, kami melengkapi sarana dan prasarana untuk menunjang aturan tersebut,” kata Suhardi, Rabu (24/7/2019).

Saat ini di sekolah tersebut juga dipasang cctv pada 27 ruang sekolah. Jadi bila ada siswa atau guru yang melanggar membawa atau membuang sampah terutama plastik akan segera dipanggil di ruang BP.

“Sebelumnya banyak siswa membeli jajanan es yang terbungkus plastik dibawa masuk ruangan. Setelah diterapkan aturan itu, mereka tidak berani, juga takut termonitor di layar cctv,” tambah Suhardi.

Sebelum adanya aturan ini, banyak sekali sampah berada di lingkungan sekolah. Bahkan ada siswa yang memasukkan sampah plastik di dalam bangku. Oleh sebab itu, pihaknya juga mengimbau para pedagang agar menggunakan mangkok dan tidak membolehkan memakai kantong plastik.

“Pedagang yang jualan di area sekolah kami panggil dan setelah kami berikan pemahaman, akhirnya mereka menggunakan mangkok. Kalau ada pedagang yang masih menggunakan kantong plastik, sampahnya kami suruh memunguti,” tegasnya.

Lebih lanjut Suhardi menyatakan, menjaga kebersihan lingkungan sekolah sama juga dengan menjaga dirinya. Karena menjaga kebersihan adalah sebagian dari iman. “Harapan kami, ketika anak-anak berada di rumah maupun di mana saja, mereka akan tetap menjaga kebersihan lingkungan dan tidak membuang sampah plastik di sembarang tempat,” jelasnya.

Sementara itu di tempat yang sama, Ferissa Johan Angreini, Elysa Nur Anggitya dan Dinar Nada Salsabilla ketiganya kelas VII MTs YPM Wonoayu I, mengaku tidak keberatan adanya aturan yang diterapkan di sekolahnya. Karena sudah terbiasa ketika di rumah diwajibkan untuk membersihkan rumah saat liburan.

“Kami sebagai siswa sangat mendukung untuk menjaga kebersihan lingkungan sekolah bebas dari sampah, terutama sampah plastik,” tandas mereka. (wob)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *