Video Viral ‘Hujan’ Uang Ternyata di Sidoarjo
SIDOARJO, SURYAKABAR.com – Video pengusaha menyebarkan uang dari atas rumah yang sempat beredar di media sosial (medsos) dan menghebohkan tersebut, ternyata terjadi di Tulangan Sidoarjo. Video amatir berdurasi sekitar 2 menit 22 detik itu awalnya diberitakan terjadi di Kabupaten Probolinggo.
Hal tersebut terungkap dari pengakuan salah satu anggota keluarga yang menyebarkan uang tersebut kepada wartawan, Sabtu (5/1/2019) siang.
“Betul itu terjadi di rumah saya, bukan di tempat lain seperti yang beredar di medsos,” kata Satuman di rumahnya Desa Kepatihan, Kecamatan Tulangan, Sidoarjo, Sabtu (5/1/2019).
Satuman mengatakan, menyebar uang dari atas rumah tersebut dalam rangka syukuran anak ketiganya memasuki rumah baru. Satuman mengatakan, kegiatan itu biasa dilakukan warga Tulangan, Sidoarjo saat akan memasuki rumah baru.
“Menyebar uang dari atas atap rumah itu semata-mata hanya ingin sodakoh sebagai ungkapan rasa syukur. Tidak ada rasa ingin terkenal,” tambah Satuman.
Pengusaha bakso itu menjelaskan, ada lima orang yang menyebar uang dari atas atap rumah itu merupakan keluarga sendiri, tidak ada orang lain. Salah satunya Muhammad Khamidum Majid pemilik rumah dibantu Kiswatin, Suryadi, dan Kunati.
“Menyebarkan uang tersebut tidak mempunyai harapan apapun, hanya ingin menyenangkan warga di sekitar rumah anak kami,” jelasnya.
Sementara itu Nafik (18) warga Desa Kepatihan RT 3 RW 3, keponakan Majid mengaku, berita video viral hujan uang itu, diberitakan media beredar di Kota Probolinggo, itu tidak benar. “Kok lucu ya diberitakan di Probolinggo padahal itu di Tulangan Sidoarjo,” kata Nafik.
Nafik menambahkan, saat membagikan uang tersebut, Rabu (19/12/2018) dimulai sekitar pukul 16.00 WIB. Sebelum dimulai warga sudah berkumpul di depan rumah. Ada puluhan orang yang terlibat mengambil uang baik anak-anak maupun orang dewasa.
“Uang yang dibagikan mulai pecahan Rp 2 ribu, Rp 5 ribu, Rp 10 ribu, Rp 20 ribu hingga Rp 50 ribu. Selain itu ada ratusan kue seperti coklat, permen serta sabun cair dan sampo,” tandas Nafik.
Hal yang sama disampaikan Imron (31) tetangga terdekat mengaku warga di Desa Kepatihan Tulangan yang telah berhasil membangun rumah melakukan udik-udikan, tapi sebenarnya tradisi seperti itu dilakukan biasanya mempunyai hajat ketika selapanan anak.
“Kemarin itu kebetulan membagikan uang. Karena apa, tidak tahu persis. Yang jelas telah berhasil membangun rumah,” tandas Imron. (wob)