Puti Guntur Soekarno Napak Tilas di Mojokerto
MOJOKERTO, SURYAKABAR.com – Bakal calon Wakil Gubernur Jawa Timur, Puti Guntur Soekarno napak tilas di Mojokerto. Cucu Soekarno ini mengingatkan supaya generasi muda tidak lupa terhadap sejarah-sejarah yang ada di Indonesia.
“Saya selalu ingat kata-kata Bung Karno, Jas Merah ‘jangan sekali-kali meninggalkan sejarah’. Itulah pesan beliau,” kata Puti dalam kunjungannya ke Mojokerto bersama rombongan, Minggu (27/5/2018).
Puti menuturkan, dalam kunjungan ke Mojokerto untuk melihat situs-situs Majapahit. Hal ini dilakukan sembari menunggu buka puasa yang dilakukan di Mojokerto. Bagi Puti, Mojokerto memiliki nilai historis yang sangat luar biasa menuju berdirinya Indonesia.
Negara Indonesia, ujar Puti merupakan negara dengan berbagai suku dan bahasa. Majapahit telah menancapkan dasar negara dengan adanya ‘Sumpah Amukti Palapa’ yang diucapkan Gajah Mada. Sebuah sumpah kesetiaan yang dimiliki Gajah Mada untuk kerajaan Majapahit kala itu.
Dari sebuah sejarah, Bung Karno menarik ke dalam sebuah negara ke dalam Negara Indonesia. Keberadaan simbol-simbol Indonesia dan nilai-nlai yang terkandung didalam Pancasila sebenarnya sudah ada sejak Majapahit. Nilai-nilai sudah tertuang dan tertulis didalam kitab ‘Negarakertagama’.
“Masa lalu merupakan kaca benggala masa depan. Indonesia mempunyai peradaban tinggi, buktinya Majapahit,” ujar Puti.
Majapahit, lanjut dia, merupakan negara maritim yang menguasai wilayah kelautan. Fakta ini kembali akan diwujudkan dengan menghidupkan Negara Indonesia sebagai negara Maritim. Kemaritiman ini nantinya akan membuat Indonesia semakin jaya, dan disegani negara-negara lain.
Indonesia ungkap Puti bak negara terpendam, ketika dipoles dengan baik maka negara ini akan bergeliat menjadi negara besar. Karena sejarah membuktikan bagaimana Majapahit mampu menjadi kerajaan besar yang sudah menguasai Nusantara. “Seni dan budaya Indonesia juga sangat luar biasa. Tinggal bagaimana kita mempertahankan dan melestarikan seni dan budaya itu,” tuturnya.
Untuk itu, sebagai bentuk tanggung jawab bersama, para seniman dan tokoh budaya harus berupaya untuk terus melestarikan kebudayaan yang dimiliki Indonesia. Karena seni dan kebudayaan merupakan warisan leluhur yang harus dipertahankan.
“Tanggung jawab dan kewajiban kita semua para tokoh, seniman dalam menjaga seni budaya lokal dan kearifan. Ini pencerminan trisakti Bung Karno ke dalam tiga pembangunan karakter yang didasari kebudayaan Bangsa Indonesia,” ucap Puti. (arf)