Gus Ipul : PLN Datang Menerangi Negeri, Lazis Datang Menerangi Hati
SURABAYA, SURYAKABAR.com – Wakil Gubernur Jatim, Saifullah Yusuf (Gus Ipul) menggambarkan kemiripan kinerja antara Perusahaan Listrik Negara (PLN) dengan Lembaga Amil, Zakat, Infaq dan Shadaqah (Lazis).
“PLN datang untuk menerangi negeri, sedangkan Lazis datang untuk menerangi hati. Keduanya sama-sama bermanfaat untuk masyarakat,” ungkap Gus Ipul saat menjadi Keynote Speaker pembuka pelatihan 125 Guru Honorer di kantor PLN Distribusi Jatim, Senin (25/9/2017) seperti dikutip Kominfo Jatim.
Dengan bangga, Gus Ipul memuji PLN yang bisa mengembangkan Lazis, sehingga menjadi wadah bagi karyawan yang ingin menyisihkan sebagian harta dan penghasilannya yang pertahunnya mencapai Rp146 miliar. “Lazis PLN punya program unggulan yang dijalankan secara nasional yaitu Pendidikan, Kesehatan, Dakwah, Ekonomi dan Sosial Kemanusiaan, itu sangat membantu pemerintah di setiap daerah,” jelasnya.
Seperti program pelatihan untuk guru honorer se-Jatim yang digelar Lazis PLN, Gus Ipul menilai sangat tepat dilakukan, mengingat peran guru sebagai pendidik memerlukan peningkatan wawasan, pengetahuan, dan kemampuan, sehingga tidak tertinggal perkembangan zaman. “Teknologi komunikasi saat ini sangat cepat, metode pendidikan juga berubah menyesuaikan kebutuhan. Jika tidak segera meningkatkan kualitas, maka guru akan tertinggal,” kata Gus Ipul.
Gus Ipul menceritakan, selelah SMK dan SMA diserahkan kembali ke provinsi oleh kabupaten/kota maka diketahui saat ini Jatim 1800 lebih SMK, 200 di antarannya negeri, dan sisanya swasta dengan jumlah SMK yang belum terakreditasi sebesar 45%. “Dengan semakin banyaknya guru yang mengikuti pelatihan dan bersertifikat, maka akan meningkatkan kualitas pendidikan, itu sudah pasti,” imbuhnya.
Secara rata-rata nilai uji kopetensi guru di Jatim mencapai 47,8, uji kopetensi kepala sekolah nilai rata-ata 53,50 dan uji kopetensi pengawas sekolah rata-rata 43,85. “Nilai fakta yang ada di lapangan dan PR kita bersama, kedepan target nilai anak didik kita sebesar 70,00. Guru sangat berperan untuk mencapai target ini karena 50% proses belajar mengajar ditentukan kualitas guru sedangkan tata kelola, prasarana, dan hanya penunjang saja,” jelasnya.
Dalam kesempatan itu, tidak lupa Gus Ipul berterimakasih kepada Lazis PLN yang menggelar pelatihan untuk guru. Kedepan ia berharap, kualitas yang ditunjukkan para pengajar bisa selaras dengan kesejahteraan. “Ini bukanlah janji, tapi kami di pemerintah provinsi akan selalu memperjuangkan kesejahteraan guru agar menjadi lebih baik,” harapnya. (mer)