Asia dan Eropa Pasar Potensial Produk Fashion dan Craft Jawa Timur

SURABAYA, SURYAKABAR.com – Negara-negara di Asia dan Eropa merupakan pasar potensial produk-produk fashion & craft Jawa Timur. Fashion dan craft Jawa Timur diminati pasar Eropa dan Asia, karena motifnya bagus dan harga bersaing serta kualitasnya dijamin bagus.

Ketua Badan Kerja Sama Organisasi Wanita (BKOW) Jawa Timur, Fatma Saifullah Yusuf saat membuka Fashion & Craft Fair 2017 di Grand City Surabaya, Rabu (13/9/2017) mengatakan, produk-produk fashion seperti batik dan tenun dengan motif alam yang unik paling diminati pasar Eropa dan Asia. Disamping motifnya bagus, harga produk fashion Jawa Timur cukup bersaing baik di pasar dunia dan pasar lokal.

Agar industri kreatif fashion & chraft semakin dikenal masyarakat, maka harus sering mengikuti pameran-pameran baik di dalam dan luar negeri. Seperti beberapa waktu lalu pengrajin aneka produk tas Jawa Timur mengikuti pameran di Rusia dan pengrajin asesoris atau craft mengikuti pameran di Hongkong serta produk fashion seperti batik pameran di Turki.

Dalam pameran tersebut produk batik motif alami paling disukai masyarakat Eropa sebagian masyarakat Asia seperti Tiongkok. Karena orang-orang Eropa dan sebagian Asia berkulit putih bersih cocok untuk memakai batik motif alami.

Kata Fatma, dengan semakin berkembangnya kerajinan fashion & craft ini ikut membantu mendorong pertumbuhan perekonomian Jawa Timur. Perekonomian Jawa Timur menunjukan kemajuan yang cukup baik dan berkualitas, karena merupakan agresi tumbuhnya ekonomi daerah di 38 kabupaten/kota di Jawa Timur.

Menurut data BPS, sampai dengan triwulan I-2017 ekonomi Jawa Timur tumbuh 5,37 persen dan lebih baik dari pertumbuhan nasional yang hanya tumbuh 5,01 persen. Sementara Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas harga berlaku mencapai Rp 480,36 triliun dan harga konstan sebesar Rp 356 triliun.

Struktur perekonomian Jawa Timur menurut lapangan usaha pada triwulam 1-2017 didominasi lapangan usaha utama industri pengolahan dengan kontribusi 29,30 persen, perdagangan besar eceran dan reparasi mobil sepeda motor 17,94 persen. dan pertanian kehutanan perikanan 13,45 persen.

Dari data tersebut sektor industri pengolahan memberikan kontribusi cukup besar terhadap PDRB Jawa Timur. Karena industri pengolahan ditopang industri kecil dan menengah (IKM) meskipun masih membutuhkan pembinaan dari pemerintah khususnya dari asfek produksi, pembiayaan dan pemasaran.

Berdasarkan data BPS Jawa Timur jumlah IKM/UKM di Jawa Timur sampai saat ini sekitar 6,8 juta dari jumlah tersebut 3 juta bergerak disektor primer dan sisanya bergerak disektor industri makanan dan minuman (Mamin), kerajian, fashion dan lain-lainnya. Industri kerajian dan fashion tersebut mempunyai daya saing yang cukup tinggi dan bisa menembus pasar luar negeri.

Sampai saat ini ini masih banyak kendala yang dihadapi para perajin di antaranya masih ada kesenjangan transformasi masyarakat pengrajin yang disebabkan cepatnya kemajuan teknologi informasi.

Kemudian kurangnya regenerasi pengrajin dalam upaya melestarikan produk kerajinan yang berbasis lokal dan kurang stabilnya para pengrajin dalam menjaga mutu dan menyediakan hasil produk. Dan yang terakhir kesenjangan antara kreatifitas pengrajin yang berjalan lamban yang tidak sebanding dengan perkembangan selera konsumen.

Untuk mengatasi permasalahan tersebut diperlukan dukungan agar pelaku usaha bisa bersaing di pasar global. Dengan pameran kali ini diharapkan akan mendapatkan respons yang baik dari masyarakat Jawa Timur khususnya Surabaya. (mer)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *