Jadi Pembicara di UNAIR, Ini Pesan Menteri Susi
SURABAYA, SURYAKABAR.com – Menteri Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia Susi Pudjiastuti memberikan orasi ilmiah dan talkshow bertema “Pembangunan Ekonomi Maritim” di Aula Fadjar Notonegoro, lantai 2, Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Airlangga, Jumat (11/8/2017).
Ratusan hadirin dari para akademisi, praktisi, mahasiswa, dan pengamat kemaritiman hadir pada acara yang menjadi bagian dari Dies Natalis ke-56 fakultas tersebut.
Rektor UNAIR Prof. Dr. Mohammad Nasih, S.E., M.T., Ak, CMA., dalam sambutannya berharap agar pemerintah, pelaku usaha dan akademisi dapat memformulasikan pembangunan ekonomi maritim yang mampu memberikan kesejahteraan bagi semua.
“Saya berharap agar pelaku usaha kemaritiman nanti bisa sejahtera seperti bu Susi. Dalam kuliah perekonomian kali ini, saya berharap agar Bu Susi juga bisa memberikan ide-ide kepada kami dalam hal pembangunan ekonomi kemaritiman,” tutur Nasih, Jumat (11/8/2017).
Usai sambutan, Nasih langsung memandu jalannya diskusi antara Susi dan peserta.
Dalam kesempatan itu, Susi menyebut, Indonesia memiliki potensi kemaritiman yang besar namun belum dapat dimanfaatkan secara maksimal. Salah satu penyebabnya adalah pencurian sumber daya kelautan oleh nelayan-nelayan asing.
Ketika diberi amanah oleh Presiden RI Joko Widodo sebagai menteri, ia bersama anak buahnya mencari regulasi yang mampu memotong rantai pencurian dengan cara menenggelamkan kapal-kapal asing.
“Kapal-kapal asing itu banyak yang melakukan transhipment di laut. Saya bilang kepada para duta besar agar kapal-kapal tersebut harus ke port. Masuk ke pelabuhan. Kalau tidak, saya tenggelamkan,” tegas Susi.
Susi menerangkan, penangkapan ikan oleh kapal-kapal asing sangat asimetris dengan kapabilitas peralatan tangkap ikan yang dimiliki kapal-kapal Indonesia. Ia mencontohkan, alat tangkap ikan berupa jejaring minimal berukuran 50 meter. Sedangkan, ribuan kapal asing secara ilegal setiap hari memasuki perairan Indonesia.
“Moratorium saya berlakukan selama enam bulan. Setelah itu saya perpanjang lagi. Kemudian saya bikin permen (peraturan menteri),” imbuhnya.
Dalam kesempatan yang sama, Susi berpesan agar sivitas akademika UNAIR mampu menjadi garda terdepan dalam menjaga laut Indonesia.
“Orang-orang dengan pendidikan lebih tinggi dan memiliki kewenangan mempunyai tanggung jawab untuk menjaga laut Indonesia. Melalui forum diskusi ini, saya titipkan pengelolaan laut ini kepada Anda semua,” pesan Susi.
Selain diskusi, Menteri Susi dan Rektor UNAIR menandatangani kerjasama Tri Dharma Perguruan Tinggi Bidang Perikanan dan Kelautan. (news.unair.ac.id)